SOLO, solotrust.com — Komando Distrik Militer (Kodim) 0735 menggelar Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik di Kota Solo dengan mengangkat tema “Sinergitas Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial” di Pendopo Loji Gandrung, Laweyan, Solo, Rabu (15/6) pagi.
Kegiatan ini dihadiri oleh 80 tamu undangan yang terdiri dari jajaran petinggi TNI, FORKOPIMDA Kota Surakarta, tokoh agama, tokoh pemuda, dan organisasi kemasyarakatan wilayah Kota Solo.
Dalam sambutannya, Waasintel Kasad Bidang Jemen Intel Brigjen TNI, Antoninho Rangel Da Silva menyampaikan kegiatan ini merupakan momentum untuk seluruh jajaran terkait saling bertukar pandangan mengenai situasi yang berkembang saat ini terutama terkait pencegahan konflik sosial yang mungkin terjadi di Kota Solo.
“Kita bisa berkumpul disini dalam rangka untuk sharing tentang situasi yang berkembang saat ini terutama tentang pencegahan konflik sosial yang akan terjadi dan yang telah terjadi. Kegiatan pembinaan komunikasi ini merupakan salah satu upaya preventif melalui metode ceramah dan tanya jawab,” ungkap Antoninho.
Lebih lanjut, Antoninho berharap melalui diselenggarakannya acara ini, peserta maupun tamu undangan dapat saling berdiskusi sehingga dapat terbangun sinergitas kerja sama yang intergratif antara aparat keamanan, pemda, dan komponen masyarakat.
"Selama para peserta maupun undangan yang mengikuti, kami berharap kita dapat berdikusi secara kontinue, terus-menerus, terkonsep, dengan harapan bisa terbangun sinergitas kerja sama yang integratif antara aparat keamanan dalam hal ini Kodim, dari Polres, dari TNI yang ada disini, dan pemda, seluruh komponen masyarakat dapat berjalan dengan masif konprehensif seperti yang kita harapkan,” kata Antoninho.
Komandan Kodim (Dandim) 0735 Letkol Inf Devy Kristiono menjelaskan, kegiatan ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan sebagai pengingat bagi seluruh pihak terkait mengenai potensi konflik yang dapat terjadi, sehingga diharapkan tercapai kesatuan visi dan misi demi terciptanya kekonduktifitasan Kota Solo.
“Sebenarnya program ini dari tahun ke tahun ada, dan dari kegiatan ini kita saling mengingatkan potensi-potensi konflik yang dapat merugikan kita bersama. Makanya kita undang tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh kepemudaan, organisasi kemasyarakatan, TNI Polri juga, sehingga kita punya satu visi, satu misi untuk menjaga konduktifitas kota surakara. Karena jika tidak kita ingatkan kembali akan terjadi potensi-potensi seperti itu,” jelas Devy.
Selain berfokus pada konflik sosial, Devy mengatakan kedepannya dalam program ini, Kodim 0735 juga akan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan dan berkolaborasi dengan TNI Polri serta elemen masyarakat untuk membuat Kota Solo menjadi aman dan nyaman.
“Jadi memang program ini kami inisiasi dari Kodim 0735/Solo di pasca pandemi, kegiatan sudah mulai banyak, jadi program-program ini akan kita lanjutkan. Bukan hanya konflik sosial, kemudian kita juga melaksanakan kegiatan kemasyarakatan, bakti sosial, berkerja sama, PMMD turun lapangan, sehingga kita bersinergi berkolaborasi antara kami TNI Polri dan semua elemen masyarakat. Intinya wilayah kota Surakarta ini menjadi nyaman, aman, kondusif dan orangpun mau datang ke wilayah kota Solo ini,” terang Devy. (dds/sap)
(zend)