SOLO, solotrust.com - Tak sekadar topeng, topeng adalah nyawa. Itu lah pemaknaan yang diamini salah satu seniman topeng asal Bali, I Ketut Kodi yang pada Jumat (17/6) malam menjadi satu dari sembilan seniman tari topeng yang tampil di International Mask Fersival (IMF) 2022di Pura Mangkunegaran, Solo.
I Ketut Kodi tampil memukau malam itu. Ia menampilkan aksi teatrikal dengan menganti topeng untuk sekian waktu. Menariknya, ia seolah menjadi sosok yang berbeda saat menganti setiap topengnya. Aksinya pun menggelegar memecah malam.
Memang benar, diakui I Ketut Kodi ia memaknai pertunjukannya malam itu sebagai fase lahir, hidup, dan mati. Ia pun menamai pertunjukannya sebagai Trikono.
"Itu yang saya garap jelas ya judulnya Trikono, itu bahasa Sansekerta yang berarti lahir, hidup, dan mati," kata I Ketut Kodi ditemui Solotrust.com, Jumat (17/6) malam.
"Karena pertunjukan dimulai itu sebagai simbol lahir dari rahim, dan di tengah-tengah hidup, terakhir itu simbol kematian," imbuhnya.
Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Bali ini mengungkapkan, karakter-karakter yang ia bawa merupakan hasil buah dari imajinasi.
Pun begitu dengan karakter yang tidak ia bawakan malam itu. Semua karakter itu relevan dengan sifat-sifat yang dimiliki manusia.
"Itu sebagai karakter-karakter yang menjadi imajinasi seniman, karena tadi saya menceritakan saat hidup itu banyak jalan untuk mengabdikan diri kepada Tuhan kepada negara salah satunya kesenian seniman," terangnya.
"Ada karakter-karakter yang disampingnya yang; baik, tidak baik, ada yang saklek, ada yang suci, ada yang kotor," tambah I Ketut Kodi.
Sementara itu, I Ketut Kodi malam itu menggunakan topeng-topeng yang ia bawa di ritual-ritual Bali. Ia juga membawa topeng skaral Sidakarya, tetapi, tak ia bawakan seutuhnya.
"Topeng terakhir itu topeng sidakarya sebagai simbol suksesnya itu tidak tampil, karena itu adalah tari tropan bukan tari sakral, sedangkan yang saya bawakan tadi ini adalah tetap ya beranjak dari filsafat dari kayu topeng tradisional," ungkapnya.
I Ketut Kodi mengaku bahagia dapat tampil di IMF 2022. Namun, ia mencatat acara itu masih perlu dikembangkan.
"Saya lihat acara ini lumayan, tapi perlu ditingkatkan," pungkasnya.(dks)
()