SOLO, solotrust.com - International Mask Festival (IMF) kembali digelar secara hybrid atau luring dan daring di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (17/6) hingga Sabtu (18/6). Pada gelaran tahunan ini, pengunjung akan disuguhkan tarian topeng dari 7 provinsi dan 3 negara.
Ke tujuh provinsi itu di antaranya Jawa Timur, Jawa barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Maluku, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Bali. Serta 3 negara dari Thailand, Singapura, dan Ekuador.
Total akan ada 20 performance live yang akan disuguhkan selama dua hari. Untuk hari pertama, IMF akan menyuguhkan 9 live performance tarian topeng, di mana pertunjukan dibuka pukul 19.00 WIB.
"Nanti jam 7 malam ada live performance, kurang-lebih ada 9 penampil yang akan tampil hari ini jam 7-kurang lebih jam 10 malam," kata Humas IMF 2022, Arief Sulistyo ditemui Solotrust.com, Jumat (17/6) siang.
Event ini juga dapat disaksikan melalui tayangan streaming di 3 kanal YouTube.
"Dan juga kita akan streaming juga di 3 kanal YouTube, di International Mask Festival, Sipa Festival dan Pariwisata Solo," ujarnya.
Tak berhenti di situ, akan ada banyak agenda lain di event ini. Di antaranya akan ada workshop pembuatan topeng, Konferensi Topeng Indonesia Mask Organization (IMO) di hari kedua, serta pameran yang dibuka hari hingga besok.
Selain secara luring, akan ada tayangan pertunjukan 45 tari topeng yang dapat disaksikan melalui video. 45 pertunjukan ini merupakan seniman tari yang mengirimkan pertunjukan tari dan dikurasi oleh panitia. 45 pertunjukan tari video ini dapat disaksikan di hari ke-2 pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.
Panitia IMF berharap, event ini dapat mengairagkan lagi geliat event di Kota Bengawan
Terlebih, event ini dapat kembali digelar dengan luring untuk sebagian besar rangkaian. Di mana, dua tahun event yang sudah ada sejak 2014 ini hanya digelar secara daring.
Selain itu juga mengenalkan topeng sebagai salah satu unsur pemersatu bangsa dengan mengusung tema Marvelous Mask.
"Tema tahun ini Marvelous Mask ya, jadi topeng tidak hanya menjadi karya seni tari melainkan menjadi pemersatu daerah, bangsa, dan bahasa melalui karya-karya seni topeng," ucapnya.
"Harapannya dari antusias masyarakat harapannya kita lebih banyak khusunya para generasi muda setelah dua kali daring," pungkasnya. (dks)
(zend)