Hard News

Gelar Rembuk Stunting, Wakil Walikota Targetkan Solo 2024 Zero Stunting

Jateng & DIY

30 Juni 2022 10:28 WIB

Wakil Wali Kota Solo memaparkan langkah Pemkot Solo untuk atasi stunting di Kecamatan Pasar Kliwon, Selasa (28/6). (Foto: Dok. Solotrust.com/zlf)

SOLO, solotrust.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menargetkan di tahun 2024 sudah tidak ada lagi kasus stunting. Berbagai tahapan telah dilakukan seperti sosialisasi dari tingkat penggerak PKK, kelurahan hingga kecamatan untuk melakukan deteksi dini dari keluarga-keluarga berisiko stunting.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan pencanangan Zero Stunting 2024 ini dapat teratasi jika seluruh elemen masyarakat khususnya PKK bergerak untuk mencegah stunting dengan memberikan edukasi pada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin serta ibu yang memiliki batuta sampai balita.



“Kalau tidak ada kepedulian dari penggerak PKK yang ada di lapangan, saya yakin pada tahun 2024 akan bertambah kasus stunting di Solo. Kami mengajak seluruh warga masyarakat untuk merubah cara berpikir yang lebih sehat,” kata Teguh saat Rembug Stunting di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (28/6).

Pihaknya akan berkeliling di setiap kelurahan unutk melakukan peninjauan pada warga yang berpotensi melahirkan stunting. Nantinya keluarga-keluarga berisiko tersebut didata agar mendapatkan bantuan sosial.

“Nanti bulan Juli saya akan keliling ke kelurahan kemudian akan kita tinjau rumah atau tempat yang kemungkinan akan melahirkan stunting atau yang terdeteksi sudah stunting,” jelasnya.

Sementara itu data yang diperoleh dari dinas terkait dan hasil kolaborasi dengan penyuluh KB (Keluarga Berencana) yang berada di Pasar Kliwon meliputi 10 kelurahan di Pasar Kliwon, yakni sebanyak 2849 balita telah diukur dan terdapat 36 balita dengan status pendek/sangat pendek dengan prevalensi stunting 1,26 persen.

Data ini diperoleh dari hasil pendampingan keluarga di Kecamatan Pasar Kliwon oleh 78 tim pendamping keluarga yang terdiri dari kader PKK, kader posyandu, kader KB, dan tenaga kesehatan yang ada di wilayah masing-masing dengan tujuan melakukan deteksi dini dari keluarga-keluarga berisiko stunting mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, dan ibu yang mempunyai batuta sampai balita.

Sebagai informasi, Rembug Stunting dilakukan di setiap kecamatan di Kota Solo. Diharapkan melalui Rembug Stunting akan didapatkan data dari keluarga yang berisiko stunting maupun keluarga terdeteksi stunting agar dapat dicarikan solusi dan penanganannya. (zlf)

(zend)