Ekonomi & Bisnis

Pedagang Pasar di Semarang Siap Pakai QRIS

Ekonomi & Bisnis

4 Juli 2022 12:31 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/Geralt)

SEMARANG, solotrust.com - Sistem pembayaran metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sudah bisa diterapkan di beberapa pasar besar di Kota Semarang. Beberapa pasar dinyatakan siap QRIS, seperti Pasar Peterongan, Pasar Gayamsari, dan Pedurungan.

Terkait itu, menurut Regional CEO BRI Semarang, Handaru Sakti, para pedagang pasar di Semarang sudah siap beralih ke metode pembayaran nontunai.



"Para pedagang mempromosikan QRIS atau sistem pembayaran cashless (nontunai-red) yang juga program pemerintah," ungkapnya di Pasar Johar, Sabtu (02/07/2022).

Pembayaran dengan metode ini mempunyai banyak kelebihan. Transaksi QRIS meningkatkan efisensi pencetakan uang.

Selain itu, pedagang juga sangat diuntungkam karena setiap transaksi nontunai akan langsung ke rekening.

"Uang yang masuk di bank, maka saat itu uang sudah produktif karena sistem di bank. Begitu menjadi simpanan, maka langsung berlaku bunga harian," kata Handaru Sakti.

Kemudahan selanjutnya, saat ingin berbelanja dalam jumlah besar, transaksi QRIS akan lebih mudah dan cepat. Pedagang bisa melakukan pengecekan saldo secara real time dan bisa dilakukan 24 jam.

"Bisa cek rekening koran selama dua tahun, transaksi tunai, dan masih banyak lagi. Jadi transaksi klik langsung masuk rekening sehingga tidak perlu sering lagi cek rekening," terang Handaru Sakti.

Hal penting lainnya, kelebihan nontunai dengan metode QRIS ini, masyarakat tak perlu membawa banyak uang untuk berbelanja.

Handaru Sakti pun mengimbau agar masyarakat membiasakan menggunakan pembayaran nontunai di mana pun.

Sementara itu, salah seorang pedagang soto di Pasar Johar, Tyo (36), mengaku dirinya sudah siap menggunakan metode pembayaran QRIS. Di spanduk usahanya sudah tertera informasi logo QRIS, itu artinya pembeli bisa melakukan pembayaran nontunai.

Kendati demikian, mayoritas konsumen masih menggunakan pembayaran tunai. Ia berharap sosialisasi bisa merata dari pembeli atau pedagang.

"Saya sudah siap QRIS, tapi jarang orang bayar pakai QRIS. Sebenarnya bagus, tapi mungkin butuh waktu sosialisasi ke masyarakat tentang kemudahan pakai QRIS," pungkasnya. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya