Hard News

Kirab Hajad Dalem Grebeg Besar Keraton Solo, Gunungan Hasil Bumi dan Makanan Ludes Diserbu Warga

Jateng & DIY

11 Juli 2022 10:23 WIB

Warga berebut gunungan makanan di Grebeg Besar 2022 di Kori Kamandubgan Keraton Kasunanan Solo. Minggu (10/7) siang. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Keraton Kasunanan Solo kembali menggelar acara adat tahunan, Kirab Hajad Dalem Grebeg Besar untuk memperingati Hari Raya Iduladha 2022 atau 1955 tahun Alip.

Acara ini dimeriahkan dengan 2 gunungan besar estri dan jaler. Gunungan itu berisi pelbagai hasil bumi berupa sayuran dan makanan rengginang. Gunungan dikirab dua kali dari Kori Kamandungan Keraton Solo menuju Masjid Agung Solo, dan sebaliknya.




Gunungan berisi makanan rengginang sebelum digrebeg saat dikirab dari Masjid Agung kembali ke Kori Kamandungan Keraton Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

Kirab dimulai pukul 10.30 WIB oleh prajurit Keraton Solo dengan membawa alat musik marching band ala keraton. Hentakan musik prajurit mengantar langkah peserta kirab.

Di belakangnya nampak dua gunungan besar serta sejumlah jodang dan peserta lain yang membawa alat musik.

Mereka melakukan kirab dengan rute Kori Kamandungan, Siti Hinggil, Alun-alun Utara, hingga sampai di kompleks Masjid Agung Solo. Sesampainya di masjid, gunungan tersebut didoakan oleh pihak masjid untuk setelahnya dibagikan ke masyarakat.

Gunungan berisi sayuran menjadi yang pertama dibagikan di depan serambi Masjid Agung Solo.


Grebeg gunungan sayur di Masjid Agung Solo. Minggu (10/7) pagi. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks).

Suasana antusias nampak selama acara. Mereka nampak berusaha mencuri start aba-aba gunungan dibagikan. Tak berselang lama gunungan habis disemuti ratusan orang.

Suasana riuh kembali terjadi saat gunungan satunya yang berisi rengginang dibagikan di depan Kori Kamandungan setelah peserta kirab kembali dari Masjid Agung menuju keraton. Masyarakat saling berkerumun berebut gunungan yang dipercaya dapat membawa berkah raja.

Sementara Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo KP Dani Nur Adiningrat menjelaskan, gunungan yang dikirab dan dibagikan ini sebagai manifestasi rasa syukur manusia terhadap keberkahan Sang Pencipta.

"Melambangkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan nikmat, rizki, kebarokahan, waktu, dan sebagainya," ujarnya kepada awak media, Minggu (10/7) di sela-sela kirab.

Ia menuturkan kirab tahun ini menjadi kali pertama setelah ditiadakan selama pandemi. Sebelumnya acara demikian tetap digelar, hanya saja dengan prosesi tertutup di dalam keraton

"Selama pandemi upacaranya tetap, tetapi tidak ada kirab karena melibatkan kerumunan, tetapi wilujengan di dalem keraton tetep," ucapnya

Diharapkan acara tersebut kembali terselenggara, tentunya dengan lebih meriah. Tak hanya itu, harapannya acara ini juga mampu menyampaikan pesan-pesan melalui makna-makna simbolis.

"Harapannya ke depan acara ini makin meriah lagi lebih khidmat lagi, banyak makna-makna yang masyarakat awam tahu dan sebagianya," tukasnya. (dks)

(zend)