SEMARANG, solotrust.com - Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memasak sup jagung dan puding khusus bagi 50 anak stunting di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Selasa (26/7).
Pada acara demo masak yang di diadakan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Kota Semarang itu melibatkan warga yang tergabung dari 11 RT, yang mana di wilayah tersebut banyak anak di bawah usia 5 tahun mengalami masalah pada proses tumbuh kembangnya.
Menurut Mbak Ita, panggilan akrabnya, dari informasi yang diperolehnya bahwa anak stunting yang hadir bersama orang tuanya berusia 2 tahun ke atas. Dari itulah, ia memilih puding dan sup untuk praktek demo memasak agar orang tua bisa mencobanya di rumah. Terlebih kedua menu bisa di konsumsi langsung ke anak.
Sup jagung dan puding, menurutnya, cocok diberikan ke anak. Karena krim sup jagung bisa di jadikan alternatif makanan pengganti nasi. Anak stunting akan terangsang nafsu makannya dengan memberikan menu pilihan yang bergizi dan sehat.
"Dalam sup sendiri, sudah banyak mencakup gizi seperti ada tomat, jagung, wortel. Selebihnya ada kudapan puding, di mana puding ada santannya, susunya sehingga dapat memancing pertumbuhan pada anak," paparnya.
Di sisi lain, menurunkan angka kasus stunting perlu kerja sama dari berbagai elemen atau organisasi, seperti IIDI dan IDAI. Jika demikian, masalah anak stunting sebenarnya begitu mudah teratasi.
"Harapannya stunting turun, kalau semua elemen masyarakat seperti ini di bantu oleh organisasi, oleh perangkat pemerintahan sampai ke bawah itu tentunya kita ingin namanya zero stunting," ujarnya
Dirinya mencotohkan program sebelum di wilayah Tanjung Mas. Ketika suatu program dijalankan bersama, maka akan berdampak positif dan hasilnya bisa dirasakan oelh masyarakat. Dari kolaborasi itu, ada penurunan angka stunting sebanyak 26 anak.
"Melihat program kiss di tanjung mas lalu, 79 anak ada yang lulus 26 anak," ujarnya.
Sehingga dengan model seperti ini, lanjutnya, termasuk mengajak ibu-ibu agar bisa memasak dengan benar. Agar asupan gizi anak akan tercukupi.
"Insyaallah kasus stunting bisa di turunkan, khususnya di Kota Semarang, sesuai dengan target bapak presiden pada 2024, angka stunting turun 15 persen," pungkasnya. (fj)
()