SOLO, solotrust.com - Meski dalam situasi pandemi, sejumlah upaya tetap dapat dilaksanakan guna memastikan anak bertumbuh dengan sehat dan terhindar dari stunting (pertumbuhan anak terhambat akibat kurang gizi).
Plt. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Kartini Rustandi menjelaskan beberapa upaya tersebut di antaranya mempersiapkan dan memantau pertumbuhan serta perkembangan anak dengan baik, melalui Posyandu dengan disertai protokol kesehatan (prokes).
“Di daerah-daerah tertentu para kader dan tenaga kesehatan juga datang dari rumah ke rumah. Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi, bisa dilakukan telekonseling, agar nakes tetap aman namun kesehatan anak-anak juga terpantau," kata Kartini dalam Dialog Produktif dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (30/11).
Kartini menyarankan, ibu hamil dapat datang ke Puskesmas dengan perjanjian dan mengedepankan prokes. Ia juga memberi saran pada para ibu hamil agar bayi terlahir sehat yakni, pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kesehatan, asupan makanan yang baik, juga menjaga lingkungan agar tetap sehat, termasuk bebas dari asap rokok.
Ia menjelaskan banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, bukan hanya pada asupan makanan, melainkan juga pola asuh, pola makan, budaya setempat. Sebagai contoh, pemahaman lokal yang salah seperti makan ikan bisa mengganggu kesehatan.
"Hoaks yang demikian dapat berdampak pada asupan gizi anak atau ibu hamil," tandas Kartini.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia M. Adib Khumaidi juga menegaskan pentingnya edukasi sebagai bagian dari upaya preventif promotif dalam hal kesehatan, termasuk mencegah stunting.
“Problematika utama mengatasi kesehatan adalah dengan upaya preventif promotif, bukan upaya kuratif,” ujarnya.
Ia menegaskan, seharusnya kita dapat menemukan kasus anak yang kurang gizi, bukan mendapatkan anak kurang gizi yang mendatangi fasyankes. Untuk itu, ia mengharapkan revitalisasi peran Puskesmas dalam upaya tersebut.
“Puskesmas adalah manajer wilayah, perwakilan Kemenkes di satu wilayah. Itu peran yang harus dikedepankan,” ujar Adib. (rum)
(zend)