Hard News

Gerakan Bersama Pemkot Semarang Kunci Atasi Stunting

Sosial dan Politik

12 Juli 2022 15:13 WIB

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Lilik Farida memberikan sejumlah bantuan kepada orang tua dan anak di hari keluarga Nasional, Selasa (12/7). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Pemerintah Kota Semarang terus berupaya menekan perkembangan angka stunting atau gagal tumbuh kembang anak usia di bawah 5 tahun.

Dari data yang ada, masih terdapat 1.367 anak stunting di Kota Semarang yang membutuhkan perhatian lebih agar bisa tumbuh dengan normal.



Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Semarang, Lilik Farida menyampaikan selama ini isu stunting sudah menjadi permasalahan nasional.

Untuk mencegah pertumbuhan angka stunting, maka butuh adanya gerakan yang dilakukan secara bersama-sama dari berbagai pihak dan juga peran masyarakat.

"Tidak hanya pemerintah, peran masyarakat, peran swasta agar (stunting) bisa dikendalikan dan bisa di cegah," ujarnya kepada Solotrust.com di Kelurahan Salaman Mloyo, Kecamatan Semarang Barat, Selasa (12/7).

Lebih lanjut, jika angka stunting sebenarnya bisa cepat ditekan pertumbuhannya. Caranya, yaitu bersama-sama mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pola asuh anak yang baik.

Di samping pola asuh, imbuhnya, kesadaran pentingnya pola makan yang bergizi juga perlu gencarkan.

"Dengan edukasi bersama ini harapannya tidak ada stunting-stunting lagi di tahun berikutnya," paparnya.

Di samping itu, dirinya menyambut baik ada program Si Bening dari Tim Penggerak PKK Kota Semarang. Program yang inisiasi Istri Wali Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi yang turut membantu mempercepat penurunan angka stunting.

"Beliau juga meminta kepada masyarakat untuk peduli, saling gotong royong mencegah stunting, di mulai dari Kcamatan Semarang Barat kemudian ke kecamatan lain," pungkasnya. (fj)

(zend)