SOLO, solotrust.com - ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022 barangkali menjadi cerita manis bagi setiap orang terlibat dalam pagelarannya. Tak terkecuali bagi mereka yang dibalik layar menyiapkan pertunjukan mewah di Opening Ceremony APG XI Solo 2022 di Stadion Manahan, Sabtu (30/7) malam.
Bak cerita Bandung Bondowoso, analogi yang layak disematkan terhadap proyek dadakan upacara pembukaan itu. Secara keseluruhan, mereka hanya memiliki waktu 2 minggu saja.
Pengerjaan pertunjukan pembukaan dikebut. Diakui Floor Director Opening Ceremony APG XI Solo 2022, Addy Achmad, persiapan yang mepet menjadi salah satu kendala.
Namun, kendala itu bukan menjadi alasan untuk tak menciptakan pertunjukan spesial.
"Dari mulai preparation memang mepet banget, tetapi bagaimana caranya saya dan divisi yang lain manfaatin waktunya," katanya ditemui Solotrust.com.
Pada Opening Ceremony, salah satu yang ia dan timnya kerjakan ialah mengoordinir ribuan penonton umum yang menempati area lapangan untuk melakukan pertunjukan human configuration.
"Rencananya ada 2.334 orang yang ada di area human configuration, itu nanti mereka akan menciptakan gerakan yang berirama mengikuti gerakan dari leadernya masingmasing itu salah satu gimick act yang kita bikin di acara ini," paparnya.
Selain itu, ia mengatur penataan penonton yang terbagi dalam berbagai segmentasi. Di antaranya mengatur penataan tamu-tamu penting di Manahan.
"Kalau secara segmentasi nanti kita bakalan ada safety areanya, di mana di safety box ada VVIP dan VIP undangan tertentu yang ditentukan Inaspoc, setelah itu ada turunannya sekelas media dan sponsor, selebihnya itu kita ada pengunjung umum atau penonton yang diundang sama Mas Wali, nanti ada yang di bawah yang di lantai sama di tribun," paparnya.
Hal yang sama diungkapkan Production Manager, Indra. Ia dan timnya punya waktu seminggu untuk mengerjakan proyek pembukaan APG XI Solo 2022.
Menurutnya, menilik desain pembukaan APG XI Solo 2022 idealnya dikerjakan selama kurang-lebih 2 minggu lamanya dengan melibatkan 200-240 orang pekerja.
"Kalau dari approval design idealnya sekitar 14 hari kerja dengan main power yang cukup wah sekitar 200-240 orang, karena di setiap bidang kita memiliki setiap orang yang enggak pindah-pindah, stage satu tim dan lain sebagainya,"
Sementara, ia mengerjakan proyek itu enam hari dengan tiga shift kerja yang masingmasing digarap 350 orang. Satu yang pasti agar pengerjaan itu maksimal, ia mesti memastikan stamina timnya selalu terjaga.
"On point sebenarnya manpower ya, kita harus jaga stamina mereka, dengan kapasitas kerja 24 jam, sama jaga stamina kerja," terangnya.
"Kita ada 3 shift di sini, total ada 350 orang, so far harus jagain bener-bener stamina mereka," imbuhnya.
Beruntung, dengan persiapan yang singkat itu tak memiliki kendala di luar teknis, seperti kendala cuaca. Pengerjaan pun dapat terus dikebut jelang hari H.
"Alhamdulillah dikasihnya cerah terus ya, jangan sampai di hari H hujan, kalau kendala minor-minor pasti," tuturnya.(dks)
(Wd)