Hard News

Revitalisasi TST Jurug Resmi Dimulai, Berkonsep Modern dan Alami

Jateng & DIY

13 Agustus 2022 16:13 WIB

Peletakan batu pertama oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, donatur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menandai dimulainya pembangunan revitalisasi TSTJ, Sabtu (13/8) pagi. (Foto: Dok. Solotrust.com/els)

SOLO, solotrust.com – Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) resmi dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama di area danau taman satwa setempat oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, donatur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu (13/8) pagi.

Revitalisasi TSTJ tahap pertama ini digarap hingga akhir 2022 dengan sasaran utama penataan danau yang akan dibuat lebih dalam dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Selain itu akan ada area rekreasi dengan adanya konsep resto yang menghadap ke savana dan kandang singa dan sejumlah wahana modern lain.



TSTJ akan berubah konsep menjadi kebun binatang modern yang membuat pengunjung merasakan tengah berada dihabitat asli para satwa.

TSTJ yang baru dapat menciptakan daya tarik kepada pengunjung melalui konsep semi wild life (wife), sehingga dapat memberikan pengalaman dan informasi kepada pengunjung tentang kehidupan serta upaya kelestarian satwa liar dengan melakukan interaksi dan keseimbangan hidup berdampingan dengan satwa liar.

Dengan adanya revitalisasi ini nantinya akan ada target kenaikan retribusi untuk Pemasukan Asli Daerah (PAD).

“Dengan naiknya pengunjung otomatis nanti pajak sepuluh persen bisa naik, kemudian dari pengelolaan yang baru dan dengan daya tarik baru pun pengunjung naik kita operasikan secara professional otomatis nanti ada keuntungan, keuntungan sesuai perda itu nanti juga ada PAD, jadi PAD ada dua, keuntungan dan dari pajak yang sudah melekat nah itu otomatis pengunjungnya naik, transaksi didalamnya naik otomatis pendapatan PAD otomatis naik," kata Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo

Meski dikonsep dengan kesan mewah Bimo memastikan harga tiket masuk tetap terjangkau meski ada kenaikan.

“Yang sudah pasti itu kenaikan pengunjung, kalau harga tiket pas buka masih tetap nanti masih dievaluasi lagi, munggah kelas sitik yo oleh to naik tiket maksudnya tapi ora larang-larang (naik kelas sedikit juga boleh kan, naik harga tiketnya maksudnya tapi tidak terlalu mahal-red)," lanjutnya.

Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berharap adanya kenaikan PAD usai revitalisasi. TSTJ rencananya kembali dibuka Desember nanti.

“Oh ya pasti, tujuan revitalisasi kan untuk meningkatkan PAD, makanya tunggu aja fase satu selesai fase 2 selesai saya yakin visitor tambah banyak” kata Gibran.

Ia belum memastikan kenaikan harga masuk pengunjung TSTJ.

"Nanti saya update bulan depan," tuturnya.

Sementara itu, pengerukan danau itu sudah dilakukan sejak 1 Juli 2022 atau sesuai dengan rencana pengerjaan awal. Selama pengerukan TSTJ tetap membuka kunjungan sebelum dilakukan penutupan hingga Desember nanti.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Hutan Lestari KLHK Agus Justianto berharap revitalisasi ini akan tetap memerhatikan keselamatan dan kenyamanan satwa. Selain itu, juga tetap mempertimbangkan kenyamanan dan keselamatan pengunjung guna menaikan daya tarik wisatawan.

"Melalui rencana peremajaan perumda TSTJ Solo kami harapkan desain kandang satwa TSTJ dapat memperhatikan keselamatan dan kenyamanan satwa, serta memperhatikan keselamatan pengunjung, selain itu TSTJ yang baru dapat membuat daya tarik pengunjung," ujarnya.

Upaya itu mesti dilakukan dengan konsep taman satwa yang sejalan dengan ekosistem alami satwa.

"Aspek fisik, mental, dan perilaku alami perlu diperhatikan dan diemplementasikan oleh penggelola agar satwa tidak menderita, punah, atau mati," tuturnya. (dks/els)

(zend)