Pend & Budaya

Buntut Kalah di Popda Provinsi, Bapopsi Kumpulkan Pelatih Atlet Pelajar Kota Semarang

Pend & Budaya

20 Agustus 2022 12:55 WIB

Sekertaris Bapopsi Kota Semarang, Sigit Widiyanto disaat acara penguatan para pelatih pelajar, Jumat (19/8). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang gencar melakukan pembenahan dikalangan para pelatih dan atletnya di Kota Semarang.

Melalui Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Kota Semarang, Pemkot mengumpulkan dan melakukan penguatan sumber daya manusia untuk lebih meningkatkan kemampuannya.



Sekretaris Bapopsi Kota Semarang, Sigit Widiyanto mengatakan kegiatan ini buntut kekalahan atlet pelajar Semarang digelaran Popda Provinsi, yang menjadi pelajaran bagi seluruh pihak, termasuk Bapopsi. Kemudian, pihaknya melakukan introspeksi dengan mengumpulkan sejumlah pelatih dan perwakilan sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Semarang.

"Belajar dengan pengalaman Popda yang kalah dari Solo, mau tidak mau, ini harga mati kita harus siapkan pelatih dan atletnya," ujarnya saat ditemui Solotrust.com, Jumat (20/8).

Hal penting baginya mengutamakan pembinaan pelatih terlebih dahulu. Karena pelatih adalah sumber daya manusia harus disiapkan dan harus terus didorong agar lebih maksimal perannya dalam membina dan melatih para atlet didiknya.

"Saat ini kami mengundang pelatih Kelas Khusus Olahraga (KKO) dan perwakilan guru SD dan SMP yang menangani pelaksanaan popda di Jawa Tengah. Jumlah 35 peserta dan kita akan tingkatkan SDM-nya melalui workshop ini," paparnya.

Belakang terakhir, Bapopsi telah melihat perkembangan Atlet Kota Solo yang semakin baik. Hasilnya pun mereka telah menggondol juara umum di Popda mengalahkan Atlet Semarang.

Bapopsi kemudian melakukan langkah untuk mengejar kekalahan itu. Hal ini dengan menguatkan peran pelatih dari segi teknis maupun fisiknya.

Disamping itu, Bapopsi menghadirkan akademisi dari ilmu keolahragaan untuk membantu para pelatih.

"Dengan menghadirkan teman-teman dari fakultas ilmu keolahragaan untuk bisa membantu apa yang menjadi kesulitan, apa yang akan dijadikan program andalan, dan program latihan untuk para pelatih, agar atlet bagaimana tidak jenuh, kemudian atlet jadi happy enjoy menikmati latihan, bisa berjuang pada akhirnya memperoleh hasil yang maksimal," paparnya.

Menurut Sigit, sebenarnya kemampuan atlet pelajar binaannya di Popda Provinsi lalu sudah cukup baik. Namun kekalahan lalu dikarenakan ada hal lain yang harus dibenahi.

"Sebenarnya kemampuan para atletnya sudah cukul baik, tapi memang ada cabang olahraga senam yang tidak diikutsertakan, karena tidak punya sarana dan prasarana yang memadai, sehingga pelatih tidak mengirimkan atletnya," ujarnya.

Dirinya berharap dengan adanya pemusatan KKO ini, minimal dalam kurun waktu satu tahun, atlet pelajar sudah siap mengikuti perlombaan di berbagai kejuaraan. (fj)

(zend)