Solotrust.com -BLACKPINK baru saja comeback dengan single terbaru "Pink Venom", yangmana Jisoo menarik perhatian karena aksinya memainkan alat musik petik tradisional Korea bernama Geomungo di awal MV.
Untuk penampilan ini, Jisoo dibantu oleh musisi profesional dan pemain geomungo, Park Chun Kyung.
Via Instagramnya, Jumat (19/8), Park Chun Kyung menceritakan profesionalitas Jisoo dalam berlatih kecapi Korea ini.
"'Pink Venom' BLACKPINK, yang dimulai dengan riff geomungo, telah dirilis! Dan saya mendapat kehormatan menjadi bagian dari produksi ini. Musisi lain bertugas merekam riff dan mengajar alat musik. Saya bertugas memberikan pelajaran terakhir dan mengarahkan detail di lokasi syuting video musik," ungkap Park.
Pelatih ini mengaku terkejut dengan seberapa cepat Jisoo merasa nyaman dengan alat musik itu, meskipun dia pernah mendengar bahwa Jisoo melakukannya dengan sangat baik selama masa pelajaran.
"Bahkan ketika sutradara MV melakukan adegan pertunjukan di menit terakhir, dia menanganinya seperti seorang profesional tanpa bingung sama sekali, dan saya berpikir, 'Wow, dia jenius'," tambahnya.
Park Chun Kyung mengaku sangat bersyukur bahwa girlgroup global seperti BLACKPINK memilih untuk menampilkan instrumen tradisional Korea dalam lagu mereka.
"Jika ini tidak mempromosikan prestise nasional yang terbaik, saya tidak tahu apa itu," katanya.
Dia juga sangat berharap lagu ini menarik minat orang pada alat musik geomungo.
"Orang Korea harus mendukung musik Korea, karena jika bukan kita, lalu siapa lagi? Dan saya pasti berpikir musik Korea cukup menarik untuk minat Anda. Jadi tolong tunjukkan banyak cinta pada musik tradisional Korea!," lanjutnya.
Untuk informasi, melansir dari situs penyiaran Korea KBS World, senar Geomungo dipetik menggunakan tongkat bambu kecil yang bernama suldae dengan tangan kanan. Sementara itu tangan kiri menekan senar untuk menghasilkan nada.
Suara senar Geomungo bernada "maskulin" berlawanan dengan senar gayageum yang feminin, tetapi keduanya bisa dimainkan oleh pria maupun wanita.
Alat musik ini berasal dari dinasti Goguryeo dan secara historis kadang diartikan sebagai "kecapi Goguryeo".
Berdasarkan Samguk Sagi (Babad Tiga Kerajaan), yang diterbiktan tahun 1145, geomungo diciptakan oleh Perdana Menteri Wang San-ak, setelah mempelajari guqin, alat musik Tionghoa. Lukisan pemusik yang memetik geomungo ditemukan di Kuburan Goguryeo.
Karena disamakan dengan "guqin"-nya Korea, dahulu geomungo biasanya tidak dimainkan secara sembarangan dan hanya dimiliki oleh kaum bangsawan.
Ada aturan-aturan yang ditaati untuk memainkannya, antara lain tidak memainkannya dengan ribut atau tempo yang cepat, tidak memainkannya di depan orang-orang yang tidak pantas, tidak memainkannya di pasar, duduk dengan tegak, dan mengenakan pakaian yang pantas.
Pada akhir tahun 1800-an, kelompok rakyat biasa mulai memainkan geomungo dan menciptakan musik tersendiri bernama sanjo yang keluar dari batas musik bangsawan. Geomungo yang dimainkan untuk musik bangsawan dinamakan Geomungo Jeong-ak dan geomungo musik rakyat dinamakan Geomungo Sanjo.
Geomungo memiliki panjang 162 cm dan lebar 23 cm, dan memiliki kaki-kaki "Anjok" dengan badan yang terbuat dari kayu paulownia, dilengkapi 6 senar sutera. (Lin)
(wd)