Solotrust.com - Memelihara kucing adalah salah satu hobi yang populer. Dokter hewan (drh) Tetty Barunawati Siagian dari Program Studi Paramedik Veteriner, Sekolah Vokasi IPB University, membagikan beberapa tips dalam memelihara kucing bagi para pemula.
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk membawa kucing tinggal bersama adalah melakukan medical check-up. Tindakan tersebut dapat mencegah penularan penyakit zoonosis (penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya) seperti scabiosis, helminthiasis dan lainnya.
"Kedua, pilihlah nutrisi sesuai dengan kebutuhan kucing. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan, angka harapan hidup, dan kesejahteraan kucing. Nutrisi yang dibutuhkan seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, antioksidan, serta taurine untuk jantung dan penglihatannya," ujar drh. Tetty, sebagaimana dikabarkan IPB via laman resminya.
Ketiga, sediakan tempat makan dan minum yang mudah dibersihkan serta tidak menyerap bau seperti stainless steel.
Sebaiknya sediakan lebih dari satu mangkuk dan tempatkan di lokasi yang mudah dijangkau kucing. Untuk menjaga kesehatan kucing, maka mangkuk air minum sebaiknya dibersihkan setiap hari
"Keempat, pilih pasir yang berkualitas baik yaitu pasir yang mudah mengumpal, mudah dibersihkan dan wangi. Ajari kucing untuk membuang kotorannya pada litter box yang telah disediakan. Satu box litter diperuntukkan untuk satu ekor kucing," paparnya.
Kelima, berkaitan dengan kebersihan tubuh kucing. Kucing sekurang-kurangnya dimandikan dan dipotong kukunya dua pekan sekali. Tidak lupa juga untuk menyikat gigi, menyisir bulu, membersihkan mata dan telinga kucing.
Meski dapat membersihkan rambutnya sendiri, namun rambut kucing perlu disisir. Hal tersebut membantu menghilangkan rambut mati, kotoran, serta mencegah terjadinya hairball pada kucing.
Keenam, sediakan kandang yang ideal untuk kucing agar leluasa untuk bergerak, nyaman, serta terhindar dari panas matahari. Pemilik dapat menyediakan alas tidur kucing berupa kain atau bantalan khusus. Selain itu dapat disediakan juga tempat untuk kucing bermain dan bersosialisasi jika terdapat lebih dari satu kucing.
"Ketujuh, kita perlu perhatikan bahasa tubuh kucing. Seperti marah, senang, cemas, takut, dan lainnya. Bahasa tubuh kucing merupakan ekspresi dari kucing dan dapat digunakan sebagai indikator kesehatan," jelas Tetty.
Kedelapan, melakukan perawatan kesehatan secara rutin. Meliputi cek kesehatan rutin setiap enam bulan sekali. Cek rutin bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan kucing sehingga terhindar dari penyakit, endoparasit, ataupun ektoparasit seperti pinjal dan lainnya. Selain itu, pastikan kucing mendapat vaksinasi dan obat cacing (deworming).
"Jenis vaksinasi yang dibutuhkan di antaranya vaksin feline panleukopenia virus (FPV), feline herpes virus type 1 (FHV 1), feline calicivirus (FCV), feline rhinotracheitis, Chlamydia, Feline infectious peritonitis dan rabies. Sedangkan pemberian obat cacing dilakukan 2 sampai 3 kali setahun," jelasnya. (Lin)
(zend)