Serba serbi

Uniknya Mi Ayam Bakar di Solobaru, Disajikan dengan Daun Pisang

Wisata & Kuliner

30 Agustus 2022 16:28 WIB

Mie Kusumo Special Mie Ayam Bakar di Solobaru, Sukoharjo. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SUKOHARJO, solotrust.com - Cara unik disajikan warung Mie Kusumo yang berjualan di Jalan Ir Soekarno, Solobaru, Grogol, Sukoharjo. Warung ini menyajikan menu mi ayam bakar dengan berbagai varian rasa seperti original, rica-rica, rempah manis, dan rendang.

Sama seperti namanya, mi ayam di warung tersebut disajikan dengan proses pembakaran terlebih dahulu dengan menggunakan daun pisang, layaknya proses pembuatan nasi bakar.



Sebelum dibakar, mi tersebut direbus dan dibumbui layaknya mi pada umumnya. Setelah setengah matang, mi kemudian dibumbui dan dibungkus daun pisang lalu dibakar.

Pemilik Mie Kusumo Special Mi Ayam Bakar, Amalia Ika Nur Fitriyani, menuturkan ide pembuatan tersebut berawal dari kegemarannya mengonsumsi mi ayam. Amalia mengaku terinspirasi membuat mi ayam bakar yang sudah ada di berbagai daerah.

"Kalau saya memang suka mi ayam, jadi kalau mau makan mi ayam ya biasanya saya sendiri, kata suami sih dulunya itu mie ayam yang kamu buat itu enak coba usaha itu aja gitu terus coba di inovasi-in jadi mie ayam bakar. Kalau di sini memang kan belum ada ya tapi kalau di Jakarta di daerah lain kan udah ada cuman kita buat mi ayam bakar versi saya sendiri versi Mie Kusumo sendiri," ujarnya saat ditemui Solotrust.com, Selasa (30/8) siang.

Perempuan asli Gemolong, Sragen meracik bumbu mi ayam buatannya sendiri hasil belajar dari internet. Amalia juga sering membuat mi ayam sendiri sebelum ia berjualan.

Amalia lantas berjualan bersama suaminya selama setahun terakhir dan terus mengembangkan inovasinya untuk membuat berbagai varian rasa.

"Saya dari YouTube aja, tapi dulu awalnya cuma yang original aja  terus tambah lagi rendang, rica, terus manis rempah," ungkapnya.

Disinggung soal pembuatan, sang suami, Dias Kusuma Adi menyebut salah satu yang tersulit ialah merebus dengan pas lantaran mi dimasak dua kali, yakni direbus dan dibakar.

"Mi direbus kayak biasa, cuma kalau di sini karena nanti dibakar harus pas, karena ngaruh banget," terangnya.

Ia menuturkan, selama membuka usaha Dias dan istrinya mendapat respon baik dari para pelanggan mereka. Mayoritas mereka mengetahui mi ayam bakar dari media sosial (medsos).

"Alhamdulillah pelanggannya banyak yang suka dan balik, ini bikin kami optimis lah. Kalau kebanyakan tahunya malah dari medsos," ucapnya.

Pria asal Kota Solo ini berharap usahanya dapat berkembang dan mampu membuka cabang. Selama setahunan berjualan, ia mampu memindah jualannya yang semula di kontrakannya Solobaru, dan kini berjualan Jalan Ir Soekarno yang berada di tengah peradaban bisnis Solobaru.

"Sebelumnya buka di kontrakan rumah, kayak bekas warung kelontong gitu terus buka semacam warung makan, alhamdulillah beberapa bulan ini pindah di sini yang lebih mudah diakses jalan raya, 5 bulanan ini," harapnya.

"Kedepannya pengin buka cabang, ingin memberi manfaat luas ke tim Kusumo dan masyarakat," tambahnya. (dks)

(zend)