Hard News

Peningkatan Permintaan, Fogging Katresnan Kini Siapkan 200 Liter Obat untuk Penyemprotan DBD Gratis

Jateng & DIY

2 September 2022 16:34 WIB

Tim Fogging Katresnan lakukan penyemprotan obat di Homeschooling Kak Seto Solo, Jumat (2/9). (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Koordinator pegiat lingkungan Fogging Katresnan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Solo, Surono menyebut terjadi kenaikan permintaan pemyemprotan fooging sejak Maret dan di masa peralihan musim ini. Kenaikan permintaan itu lantaran tingginya perkembangan nyamuk pemicu Demam Berdarah (DBD) beberapa bulan terakhir.

Bahkan, kenaikan permintaan itu sempat membuat timnya kewalahan lantaran keterbatasan personel.



"Untuk DBD permintaan sangat banyak sekali, bahkan kita sempat kewalahan karena supply obat kita agak tersendat tetapi Puji Tuhan ini sudah datang semua kalaupun nanti permintaan warga yang banyak kita sudah ready obatnya. Mungkin kendalanya di personel karena saat ini kita hanya 7 personel yang siap ready setiap hari, kalau dulu banyak sih pas Covid-19 ada 16 lebih," ujarnya, Jumat (2/9).

Kecamatan Banjarsari, ungkapnya, menjadi yang terbanyak untuk disemprotkan fogging. Banyaknya permintaan itu menjadi salah satu wujud kesadaran masyarakat dalam pencegahan DBD.

Sebab, fogging tak hanya dilakukan setelah muncul kasus DBD, tetapi juga untuk tempat yang belum terjangkit. Pihaknya terbuka dalam mengeksekusi pemfoggingan secara gratis dengan permohonan.

Selain pencegahan DBD, pihaknya juga membuka kerja sama untuk melakukan penyemprotan antisipasi virus Covid-19.

"Banjarsari paling banyak, karena mereka masyarakatnya aktif sih, mereka tahu keberadaan kita," terangnya.

"Cukup mengajukan lewat pengantar RT/RW, difotokan ke kami, langsung eksekusi satu dua hari, karena harus disosialisasikan ke masyarakat untuk menutup tempat makan, mengeluarkan unggas, dan sebagainya," tambahnya.

Pihaknya juga akan menginisasi penyemprotan fogging ke beberapa titik-titik rawan.

"Biasanya saya memang mencari tempat yang sekiranya berpotensi menimbulkan sarang nyamuk itu kami eksekusi sendiri tanpa ada permintaan," jelasnya.

Sementara itu, di tengah tingginya permintaan ini, Fogging Katresnan menyiapkan suplai 200 liter obat yang dapat digunakan sebulan ke depan.

"Kita ada lebih dari 200 liter, itu buat lebih untuk sebulan," ungkapnya.

Surono berharap, masyarakat aktif dalam melakukan pencegahan DBD. Selain itu, ia juga meminta masyarakat aktif menjaga lingkungan.

"Walaupun fogging ini bukan solusi yang terakhir ya, tetep yang harus dilaksanakan itu menjaga lingkungan, menutup tempat-tempat yang berpotensi sarang nyamuk. Tetapi yang jelas, dengan adanya fogging ini sugesti masyarakat terhadap penyebaran DBD akan membantu mereka untuk kebal," tuturnya. (dks)

(zend)