Hard News

Kelurahan Kalicari Bekali Warga Cara Memilah Sampah Rumah Tangga

Sosial dan Politik

3 September 2022 09:13 WIB

Pelatihan pengolahan sampah skala rumah tangga di Kelurahan Kalicari, Semarang, Jumat (2/9). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Peningkatan kesadaran tentang memilih dan memilah sampah rumah tangga terus dilakukan dan disosialisasikan kepada masyarakat di Kota Semarang.

Menurut Lurah Kalicari, Catarina Nevi Herawati menjelaskan sosialisasi memilih dan memilah sampah rumah tangga penting dilakukan, salah satunya sebagai upaya mendukung program pemerintah terhadap sampah yang tidak bisa terurai.



Disamping itu, warga yang hadir dibekali pengetahuan bagaimana cara memisahkan sampah organik dan non-organik, untuk bisa diolah kembali menjadi barang yang bernilai.

"Jadi membentuk mindset bagaimana mereka mendidik anak-anak sejak kecil hingga besar agar sadar bagaimana cara memilah sampah, sehingga barang yang tidak terurai itu bisa diolah kembali menjadi tas, dompet, bunga, dan lainnya menjadi barang yang bermanfaat," ujarnya kepada Solotrust.com, Jumat (2/9).

Lebih lanjut, respon peserta yang mayoritas ibu rumah tangga begitu antusias. Mereka banyak bertanya kepada narasumber bagaimana mengolah sampah.

"Mereka jadi kepo atau ingin tahu bagaimana mengolah sampah kepada narasumber, ada ibu-ibubm tadi yang cerita bagaimana dia pagi-pagi mengambili sampah di tetangga, kardus atau botol," jelasnya.

Dirinya berupaya agar program memilah sampah ini nantinya terus berjalan. Untuk itu, pihaknya akan meneruskan sosialisasi ini hingga tingkat RT dan RW.

"Tadi juga kita sampaikan agar apa yang diperolehnya di sini juga akan dilanjutkan ke warga lain bersama dengan PKK," ungkapnya.

Ia menegaskan tidak ada kata terlambat untuk mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat. Untuk keberlangsungan program ini, ia akan memberikan pendampingan dari kegiatan kecil yang ada di masyarakat.

"Misalnya kegiatan embrio-embrio itu kita tingkatkan, tadi dari narasumber juga mengatakan siap mendampingi atau memantau agar program tetap berjalan," katanya.

Salah seorang warga RT 5/RW 8, Sukarti, sosialisasi ini adalah bagaimana cara memilah sampah, kemudian memisahkan sampah plastik agar bisa dijadikan barang seperti tas.

"Di lingkungan kami sebenarnya sudah berjalan dua tahun lalu, tetapi masih tingkat RT," ungkapnya.

Menurutnya kesadaran masyarakat untuk memilih dan memilah sampah masih sangat kurang. Untuk meningkatkan kesadaran itu, imbuhnya, tidak hanya dalam bentuk sosialisasi saja. Namun seharusnya ada contoh-contoh tindakan kepada warga secara berkelanjutan. (fj)

(zend)