SOLO, solotrust.com - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo memulai pekan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik (TA) 2022/2023 per-Senin (05/09/2022) pagi. PKKMB kali ini diikuti 1.724 mahasiswa dibagi dua kelompok yang akan mengikuti kegiatan selama masing-masing tiga hari ke depan hingga Sabtu (10/09/2022).
Selama tiga hari, nantinya mahasiswa tidak hanya dikenalkan kebijakan dan informasi internal kampus, mereka juga akan mendapatkan materi lain. Ketua PKKMB Unisri Solo, Jaka Hartana, menjelaskan materi itu sesuai anjuran Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek).
"Jadi ada menumbuhkan rasa cinta Tanah Air, bela negara, antikekerasan antiperundungan dan seksual, termasuk pendidikan karakter, pendidikan lingkungan; kampus sehat, manajemen asuransi, dan sebagainya," urainya.
Mahasiswa juga akan dikenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) selama dua hari.
"Kami juga akan memberikan informasi terkait UKM dan Ormawa di lingkungan kampus. Hari ketiga dan kedua kami sudah full kegiatan pengenalan UMK dan Ormawa. Mereka akan menampilkan di situ selama beberapa menit sehingga hari ketiga full untuk kemahasiswaan," ungkap Jaka Hartana.
Setelah PKKMB, mahasiswa pada TA ini akan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem blended learning atau hybrid. Artinya akan ada penyesuaian pembelajaran luar jaringan (Luring) dan dalam jaringan (Daring).
Rektor Unisri Solo, Sutardi, menjelaskan kelas luring akan memungkinkan dilaksanakan program studi (Prodi) yang memiliki tak lebih dari 60 mahasiswa.
Ia menyebut, dari total 14 prodi, beberapa di antaranya memiliki mahasiswa berjumlah ratusan, seperti Manajemen, Ilmu Komunikasi (Ilkom), Hukum, Akuntansi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) masih mempertimbangkan model belajar luring.
Mereka akan mengikuti 14 pertemuan KBM dan dua pertemuan Ujian Tengah Semester (UTS) serta Ujian Akhir Semester (UAS), atau keseluruhan sebanyak 16 kali.
"Kalau prodi-prodi yang jumlah mahasiswanya kecil bisa luring, tetapi kalau yang satu angkatan misalnya 500 siswa tidak mungkin, bisa dipecah kelas pararel, tetapi juga luring dan daring, terutama Manajemen, Ilkom, Hukum, Akuntansi, PGSD. Tidak masalah kalau prodi yang mahasiswanya di bawah 60, bisa luring," kata Sutardi.
Jelang hari pertama KBM, ia menegaskan Unisri sudah menyiapkan segala sarana dan prasana demi menyukseskan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dicanangkan pemerintah.
"Harapannya mereka difasilitasi supaya MBKM bisa berjalan baik, jadi mereka nanti sudah diterapkan dengan kurikulum MBKM. 2020 sudah disususun, 2021 sudah berlangsung, apalagi dengan kurikulum MBKM," papar Sutardi.
Ditambahkan, penerapan MBKM dapat mendukung percepatan belajar mahasiswa. Mereka dapat menyelesaikan masa kuliah hanya tiga tahun saja dengan memaksimalkan kurikulum tersebut.
"Jadi itu makin cepat mahasiswa karena bergantung mereka, 20 SKS (Satuan Kredit Semester) setiap semester, kira-kira semester tujuh bisa selesai. Ada yang 24 SKS, ada yang lulus 3,5 tahun, bahkan ada yang lulus tiga tahun karena dengan MBKM akan ada peluang untuk ngambil SKS lebih banyak," beber Sutardi.
"Bisa mahasiswa dari prodi yang satu ambil prodi yang lain, atau prodi yang sama ke perguruan tinggi lain, atau ke perguruan tinggi lain, tetapi beda prodi, betul-betul merdeka," tukasnya. (dks)
(and_)