Hard News

Mahambara Sukses Hangatkan Kota Solo dengan Konser Gamelan

Nasional

17 September 2022 16:16 WIB

Penyerahan sertifikat Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Jumat (16/9). (Foto: Dok. Solotrust.com/riz)

SOLO, solotrust.com - Ratusan warga memadati Kantor Balai Kota Solo pada Jumat (16/9) malam untuk menyaksikan konser gamelan bertajuk "Mahambara". Mereka nampak antusias duduk beralaskan karpet di Halaman hingga bertumpahan di pinggiran Jalan Jenderal Sudirman.

Konser ini juga menghadirkan alunan musik gamelan yang dipersembahkan untuk mendiang Rahayu Supanggah, berjudul Tribute to Rahayu Supanggah yang diinisiasi oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.



Masyarakat tampak senang mengobati kerinduan mereka dengan alunan syahdu khas gamelan meski sempat diguyur rintik hujan.

Tak hanya berisi penampilan musik gamelan, acara ini sekaligus sebagai penyerahan sertifikat pengakuan UNESCO atas Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

Sertifikat diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek RI, Suharti kepada 14 mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov), Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Maestro gamelan Almarhum Rahayu Supanggah dan Made Bandem.

Suharti menyebut perjalanan gamelan untuk diakui UNESCO cukup panjang. Ia berharap dengan ditetapkannya gamelan sebagai WBTB dapat menjadi gerakan gamelan yang lebih mendunia.

"Insiasi pertama 2014 dan dimulai persiapan 2017. Dan pada bulan Desember kemarin UNESCO menetapkannya," ungkap Suharti.

Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim ISI Surakarta dan pihak-pihak yang berjuang keras hingga akhirnya gamelan bisa diakui oleh dunia lewat sertifikat warisan budaya takbenda UNESCO.

"Terimakasih akhirnya seremonial penyerahan sertifikat bisa dilakukan hari ini. Kerja keras kami bersama kawan-kawan dari Solo akhirnya membuahkan hasil. Semestinya memang tahun lalu, namun tidak mengurangi makna dari kegiatan ini, sekaligus tribut untik Prof Rahayu Supanggah yang mendedikasikan hidupnya untuk gamelan hingga akhirnya sampai seperti ini (diakui UNESCO)," kata Restu dalam sambutannya.

Konser Mahambara juga menghadirkan aneka permainan gamelan gaya. Dalam hal ini yakni gaya Surakarta, Yogyakarta, Bali, Sunda, Banyuwangi, Blora, Banyumas dan Kutai Kartanegara. Konser juga  diramaikan dengan sajian musik dari Minang dan Makassar dan 200 seniman yang mewakili berbagai gaya musik. (riz)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya