Pend & Budaya

Sembilan Strategi Parenting di Era Digital

Pend & Budaya

25 September 2022 11:30 WIB

Ilustrasi. (Foto: Pixabay/finelightarts)

Solotrust.com - Saat ini media digital seperti gadget merupakan salah satu perangkat yang bisa membantu proses belajar anak di rumah. Namun, seringkali orangtua khawatir anak yang sering menggunakan gadget bisa menjadi kecanduan.

Memberikan keleluasaan bagi anak untuk menggunakan perangkat sehari-hari tentu juga bukan hal yang bijak. Oleh karena itu, diperlukan strategi positif yang dapat diterapkan oleh orang tua dalam mendampingi anak dalam menggunakan perangkat digital secara bijak.



Yulina Eva Riany, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema), IPB University, mengungkapkan sembilan hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk menciptakan suasana positif dalam menggunakan media digital termasuk gadget dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, ajak anak berinteraksi. Interaksi positif, kata Yulina, menjadi kunci awal yang harus dilakukan orang tua. Orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk berinteraksi langsung dengan anak.

"Misalnya mengajak anak berdiskusi tentang sesuatu yang viral di media sosial, karakter yang sedang menjadi idola, atau aplikasi yang digunakan oleh kaum milenial. Dengan demikian, ruang komunikasi langsung antara anak dan orang tua menjadi terbuka dan hangat sebagai landasan untuk komunikasi selanjutnya," ujarnya, sebagaimana dikabarkan IPB dalam laman resminya.

Orang tua juga harus mengupdate pengetahuan tentang digitalisasi. Orang tua tidak perlu malu untuk ikut belajar tentang perangkat teknologi terkini yang biasa digunakan. Bahkan jika memungkinkan, belajarlah dari anak-anak secara langsung.

"Selain itu, lakukan update terkait apa yang saat ini sedang digandrungi oleh anak-anak. Ini penting untuk memantau aktivitas anak di dunia maya," lanjutnya.

Kemudian, tegakkan aturan main dalam mengakses perangkat elektronik. Orang tua dan anak harus membuat kesepakatan dalam menegakkan aturan penggunaan perangkat. Misalnya, jam berapa dan berapa durasi waktu yang diperbolehkan untuk menggunakan perangkat di luar kegiatan pembelajaran online.

"Selain itu, harus ada aturan yang harus ditegakkan terkait kegiatan siaran yang boleh dan tidak boleh diakses agar anak-anak memiliki arah yang jelas dalam mengambil sikap," imbuhnya.

Orang tua juga dapat mengatur jadwal kegiatan sehari-hari yang jelas agar bisa mengarahkan anak untuk mengetahui kegiatan apa yang harus mereka lakukan sehari-hari, agar anak tidak memiliki kesempatan yang berlebihan untuk menikmati waktu santai yang terlalu banyak di luar kegiatan belajar online.

"Anak-anak yang disibukkan dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat tidak akan mudah merasa bosan di rumah sehingga mencari hiburan melalui akses perangkat digital," tuturnya.

Selain itu kendalikan juga aktivitas anak di dunia maya. Pengawasan orang tua sangat penting untuk melindungi anak dari terpaan berbagai situs atau aplikasi yang tidak pantas.

Kontrol orang tua dapat diterapkan dengan berbagai metode, misalnya dengan memberlakukan fitur "kontrol orang tua".

Selain itu, kontrol orang tua dapat dilakukan dengan menerapkan kata sandi untuk mengunduh aplikasi tertentu, sehingga anak memiliki keterbatasan dalam mengakses aplikasi tanpa sepengetahuan orang tua.

Poin selanjutnya adalah berinteraksi dengan anak-anak di media sosial. Interaksi orang tua dengan anak juga harus dilakukan. Orang tua harus memiliki akun yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan anak. Tujuan dari interaksi tersebut adalah untuk mengontrol aktivitas anak selama berada di dunia maya. Berinteraksi dengan bijak dan tetap memperhatikan privasi anak.

Orangtua juga perlu mendampingi anak dalam menggunakan media digital. Pendampingan ini merupakan strategi yang sangat penting dilakukan oleh orang tua. Selain mengontrol aktivitas anak dalam menggunakan perangkat digital, orang tua dapat memberikan ruang belajar bersama anak dalam melakukan banyak hal baru di dunia maya.

"Jadi, orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk menemani anak saat menggunakan media digital," katanya.

Kemudian, jangan lupa berikan apresiasi untuk hal-hal yang Anda sukai. Menghargai berbagai hal yang dilakukan anak merupakan strategi untuk mengarahkan anak menggunakan media digital dengan bijak. Hal ini dapat dilakukan oleh orang tua misalnya ketika anak membuat jadwal waktu untuk menggunakan perangkat media digital atau menghindari mengakses konten yang tidak sesuai usia.

Apresiasi yang tulus dari orang tua juga dapat memberikan bimbingan tidak tertulis kepada anak tentang hal-hal baik apa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkan perhatian dan penghargaan dari orang tua.

"Orang tua harus menjadi panutan dalam menggunakan perangkat digital. Orang tua harus menjadi teladan bagaimana menggunakan perangkat digital sehari-hari. Misalnya, jangan menggunakan perangkat digital setiap saat dan setiap saat, jangan abaikan percakapan karena sedang mengakses media digital, meletakkan ponsel saat mengemudi dan makan. Ini menjadi dasar bagi anak-anak untuk mengikuti contoh penggunaan media digital dengan bijak," imbuhnya.

Dengan menerapkan berbagai strategi tersebut, diharapkan anak-anak dapat belajar menggunakan media digital dengan bijak dan terhindar dari kecanduan penggunaan media digital serta terpapar konten-konten yang tidak sesuai. (Lin)

(zend)