Hard News

Dedikasi Penjual Gerabah Mbah Sendang, Pernah Pelihara hingga 28 Ekor Kucing di Pasar Jongke Solo

Jateng & DIY

27 September 2022 11:30 WIB

Mbah Sendang penjual gerabah di Pasar Jongke Solo yang merawat 10 ekor kucing di losnya. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Mbah Sendang atau wanita berumur yang memiliki nama lengkap Sendang Sri Sumini Nareswati ini bukan perempuan biasa. Sosok yang sehari-sehari berjualan gerabah di Pasar Jongke, Solo ini memiliki dedikasi tinggi untuk merawat puluhan kucing di los yang ia gunakan untuk berjualan.

Terhitung hingga saat ini, Mbah Sendang merawat 10 ekor kucing yang ia kandangkan tak jauh dari losnya. Hewan peliharaannya itu merupakan kucing-kucing liar di sekitar pasar. Atas rasa ibanya, ia menampung kucing-kucing tak bertuan itu.



"Ya kucing ini, datang, kalau enggak ada yang merawat saya pelihara kucingnya. Tetapi yang mau kucingnya, wong kadang-kadang juga enggak mau saya kasih makan lari. Kalau enggak mau yaudah, kalau mau saya pelihara," kata Mbah Sendang, Minggu (25/9) kemarin.

Mbah Sendang mengaku, sudah merawat kucing-kucing liar pasar selama 20 tahun terakhir. Awalnya, ia meneruskan kegemaran ibunya memelihara kucing.

"Ibunya dulu juga pecinta kucing. Kalau ngasih makan telat saja saya dimarahi, kalau dimarahi ya saya nangis," terangnya.

Selama itu pula, ia mengungkapkan pernah merawat hingga 28 ekor kucing dalam satu waktu beberapa tahun lalu. Mbah Sendang menuturkan, kucing sebanyak itu bisa hidup berdampingan dan akur.

Biasanya, Mbah Sendang memberi makan kucing-kucingnya dengan berbagai jenis ikan tak berduri dan daging yang ia campur dengan nasi. Menu bandeng menjadi yang paling sering ia berikan. Dalam sekali makan, ia bisa menghabiskan 3 bandeng untuk sepuluh ekor. Ia memberi makan kucing 3 kali sehari.

"Saya kasih makan enggak pernah berantem dan cakar-cakaran, kalau makan barengan, yang belum nunggu, nanti gantian, jadi enggak pernah berantem rebutan makanan. Saya sukanya di situ, kucing kok bisa kayak gitu, akur gitu," terang Mbah Sendang.

Namun tak jarang, beberapa orang juga tak senang dengan dedikasi Mbah Sendang kepada kucing-kucingnya. Tak jarang pula, kucing Mbah Sendang diracun beberapa orang hingga dari 28 ekor itu hanya tinggal tersisa 10 ekor saja.

Mbah Sendang mengaku terpukul jika melihat kucing-kucingnya diperlakukan demikian.

"Ya sakit lah, ikut nangis, sampai kadang-kadang seharian penuh, kalau hatinya longgar yaudah gimana lagi, kita bantu sudah terlambat obatnya, tahu-tahu sudah tergeletak, kalau sudah kejang mulutnya bungkam, susah kalau mau dikasih penangkalnya enggak bisa masuk, ya sudah saya labo di belakang," ungkapnya.

Kecintaan dan dedikasi Mbah Sendang telah menarik perhatian beberapa pegiat hewan. Seperti Minggu (25/9) lalu, los Mbah Sendang tiba-tiba ramai didatangi para pecinta kucing dari berbagai kota seperti Tegal hingga Surabaya.

Salah satunya Titi Hewawati dari Rumah Singgah Kucing Rescue Fariz Tegal. Ia mengungkapkan, para pegiat kucing itu memberikan sejumlah bantuan seperti kandang, pakan, kasur kucing, litter box, hingga obat-obatan kucing.

Ia mengungkapkan, kesempatannya bertemu Mbah Sendang juga sebagai ajang untuk saling berbagi pengalaman. Terlebih, Mbah Sendang sudah puluhan tahun merawat kucing-kucing liar.

Titi mengungkapkan, mengetahui Mbah Sendang dari pemberitaan di media sosial (medsos).

"Tahunya dari socmed, jadi sempat penasaran banget ternyata ada yang senior di Solo, jadi saya sempatkan cari waktu sowan ke sini. Ngobrol sama Mbah Sendang, belajar dengan Mbah Sendang, sama kangen dengan mpus-mpusnya Mbah Sendang," ucap Titi.

Selama mengunjungi Mbah Sendang, ia memuji dedikasinya dalam merawat kucing-kucing dengan baik. Mereka nampak berisi serta dirasa bebas dari penyakit dan kutu.

"Kalau menurut saya bagus sekali, karena kucing-kucing pasar ada scabies, ada kutu, tetapi ini enggak ada. Jadi perawatannya meski kesederhanaan dari Mbah Sendang tetapi kucingnya mantab-mantab," ujarnya.

Ia memberi saran ke Mbah Sendang untuk tetap mengandangkan kucing-kucing itu agar tak menganggu aktivitas orang lain dan untuk tetap terjaga kesehatannya

"Ya saya ini kan lingkungan pasar, saya berpesan ke Mbah Sendang kandangin kucing-kucing biar enggak berkeliaran terus biar orang-orang yang penting tempatnya bersih untuk kesehatan," paparnya.

(dks)

(zend)