JOMBANG, solotrust.com - Santri dari pondok pesantren bisa melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi lewat jalur bidikmisi. Selain biaya kuliah gratis, biaya hidup selama menempuh pendidikan juga ditanggung pemerintah.
Melansir laman resmi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, ristekdikti.go.id, Selasa (20/03/2018), Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan dengan adanya program bantuan biaya pendidikan bidikmisi, pemerataan pendidikan di Indonesia dapat terealisasikan. Akses pendidikan tinggi saat ini dapat diraih kalangan tidak mampu, termasuk santri di pondok pesantren.
“Tahun 2018 program bidikmisi menyasar siswa SMA/sederajat yang berprestasi dari keluarga kurang mampu sebanyak 90 ribu orang untuk masuk perguruan tinggi. Anak-anak pondok pesantren dapat turut mendaftarkan diri di program bidikmisi ini,” ungkap Menristekdikti dalam Sosialisasi Beasiswa Bidikmisi di Pondok Pesantren Yayasan Mamba’ul Ma’arif, baru-baru ini.
Mohamad Nasir menjelaskan, melalui program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi 2018, uang kuliah dan biaya hidup selama menempuh pendidikan ditanggung pemerintah. Ada tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri dapat dimanfaatkan peserta bidikmisi, yakni jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM) dibuka 122 PTN di Indonesia.
“Program Beasiswa Bidikmisi diharapkan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Program bantuan biaya pendidikan bidikmisi dapat menjembatani santri mendapat pendidikan tinggi yang layak dan merata. Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif sendiri telah mendaftarkan 163 siswa-siswinya dalam SNMPTN yang diumumkan serentak 17 April 2018 di laman www.snmptn.ac.id.
(and)