SOLO, solotrust.com - Kelurahan Sondakan, Laweyan, Solo bakal menggelar Napak Budaya Samanhoedi (NBS) ke-10 yang acara puncaknya digelar pada Sabtu (15/10) mendatang. Akan ada serangkaian acara budaya, salah satunya, bakal diadakan membatik di kain mori sepanjang 60 meter.
Kain itu nantinya digelar di ringin Jongke. Masyarakat dan tamu undangan akan diajak dalam acara membatik dengan motif bebas. Ketua Panitia Adinda Nur Kusuma Wardhani menyebut, para peserta bakal merasakan pengalaman berbeda dalam membatik.
"Itu bebas, untuk para tamu undangan ke masyarakat yang menyaksikan, mereka mendapat eksperience membatik tetapi tidak membatik di kain yang biasanya dipakai, mereka bisa mengekspresikan bagaimana mereka memegang canting, membuat batik kontemporer dengan kuas, tetapi dengan malam," ungkapnya dalam jumpa pers di Balai Kota Solo, Rabu (12/10).
Terlebih, kain mori itu tidak diberi motif sebelumnya. Sehingga peserta bebas dalam mengekspresikan diri melalui media canting dan malam.
"Belum digambar, jadi memang kreasi dari masyarakat sendiri," bebernya.
Adinda menyebut, kegiatan membatik kain 60 meter ini menjadi kali pertama dalam NBS. Sebelumnya, acara membatik hanya digelar di kain berukuran jarik 2 meter dan hanya dilakukan oleh tamu undangan.
"Dengan sepanjang itu baru pertama kali, sebelumnya kita pernah tetapi hanya 2 meter ukuran kain jarik itu menggunakan masing-masing tamu undangan membatik di satu kain jarik," ucapnya.
Sementara itu, selain membatik, serangkaian acara lain dilakukan di antaranya Kirab Budaya Samanhoedi dengan rute dari Kantor Kelurahan Sondakan menuju ringin Jongke. Kirab ini diikuti 400 peserta dari 30-an kelompok. Kirab juga menjadi kegiatan boyongan perpindahan kantor kelurahan yang rencananya akan dilakukan pada tahun depan.
Setelah itu, puncak acara akan diadakan pentas wayang kulit dengan dalang Bagong Pujiono. Menariknya, wayang yang ditampilkan menggujakan 20 karakter khusus yang dibuat untuk menarasikan sejarah Sarekat Dagang Islam Samanhoedi yang saat itu digunakan sebagai wadah para pedagang batik.
Lewat acara ini, Lurah Sondakan Prastyo Utomo berharap, NSB dapat menggelorakan semangat masyarakat dalam membangkitkan sektor wisata, seni, dan budaya.
"Kami melakukan ini sebagai bentuk kepedulian kami Pemkot Solo terhadap semangat kelurahan sondakan, dilaksanakan sepenuhnya dari ide kreasi warga, kebetulan di Sondakan ini ada beberapa kelompok yang konsen terhadap seni, budaya, wisata, dan beberapa objek wisata," ucapnya. (dks)
(zend)