Hard News

NBS 2022: Gelar Wayang Kulit Pakai 20 Karakter Baru dan Cerita Sejarah Setempat

Jateng & DIY

13 Oktober 2022 11:45 WIB

Jumpa pers Napak Budaya Samanhoedi X di Balai Kota Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Kelurahan Sondakan, Laweyan, Solo akan menggelar serangkaian acara budaya bertajuk Napak Budaya Samanhoedi (NBS) Jumat (14/10) hingga Sabtu (15/10) malam nanti. Pada puncak acara, Sabtu mendatang, akan digelar pertunjukan wayang kulit dengan dalang Bagong Pujiono.

Namun bukan sekadar wayang kulit, pertunjukan itu nantinya akan menggunakan penambahan 20 tokoh wayang baru. Sedangkan, pentas itu akan menarasikan sejarah Sarekat Dagang Islam Samanhoedi saat mengumpulkan para pedagang batik setempat.



Ketua Panitia, Adinda Nur Kusuma Wardhani mengungkapkan, wayang tersebut dibuat oleh masyarakat setempat, yakni dari Sanggar Wayang Kulit Wawan bersama Sanggar Bima. Demikian, wayang itu dibuat tetap menggunakan pakem wayang kulit purwa.

"Pembuatan wayang ini mengacu pada pembuatan wayang purwa itu seperti apa, semua yang kita kerjakan sama, mengacu pada wayang purwa, sedetail itu kami mengerjakannya," ungkapnya, Rabu (12/10).

Pentas itu menceritakan dengan naskah khusus sejarah Sarekat Dagang Islam Samanhoedi, dengan tajuk Reksa Rumeksa Bangkit.

"Cerita wayang kulit ini berasal dari masyarakat kelurahan Sondakan yang memang mempunyai kepedulian terhadap nilai-nilai sejarah, cerita ini diambil dari cerita sejarah yang sudah ada buktinya kemudian diubah menjadi pementasan wayang kulit," ujarnya.

Ia menyebut, wayang ini menjadi pertama kali digelar selama NBS diadakan 10 kali. Nantinya, cerita ini akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

"Cerita ini akan berlanjut, ini baru pertama kalinya dan menjadi episode pertama," ucapnya.

Sementara, selain pementasan wayang kulit, akan diadakan serangkaian acara lain. Pada Jumat, akan digelar Perenungan Nilai Luhur dan Ziarah Samanhoedi, diikuti 100 peserta sejak pukul 07.00 WIB.

Selanjutnya, pada Sabtu akan diadakan kirab boyongan Kantor Kelurahan Sondakan menuju ringin Jongke. Kirab diikuti sekira 400 peserta dari 30-an kelompok. Nantinya, juga akan terdapat acara membatik bersama di kain mori sepanjang 60 meter.

Sedangkan, pementasan wayang akan menjadi puncak acara tersebut. Acara ini rencananya juga akan mengundang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Lurah Sondakan, Prastyo Utomo berharap, NSB dapat menggelorakan semangat masyarakat dalam membangkitkan sektor wisata, seni, dan budaya.

"Kami melakukan ini sebagai bentuk kepedulian kami Pemkot Solo terhadap semangat kelurahan sondakan,  dilaksanakan sepenuhnya dari ide kreasi warga, kebetulan di Sondakan ini ada beberapa kelompok yang konsen terhadap seni, budaya, wisata, dan beberapa objek wisata," ucapnya. (dks)

(zend)