Ekonomi & Bisnis

Lirik Potensi Mete, Pemkab Rembang Jalin Komunikasi Bersama Pelaku Usaha

Ekonomi & Bisnis

14 Oktober 2022 15:29 WIB

Kepala Dindagkop dan UKM Kabupaten Rembang, M.Mahfudz. (Foto: Dok. Solotrust.com/mn)

REMBANG, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mulai melirik potensi mete yang ada di Kecamatan Pamotan. Saat ini, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM telah menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah pelaku usaha mete, Jumat (14/10).

Kepala Dindagkop dan UKM Kabupaten Rembang, M.Mahfudz mengatakan, potensi mete untuk di Rembang ada di Kecamatan Pamotan dan daerah penyangga di Gunem. Selama ini potensi tersebut dirasanya masih belum dikembangkan secara maksimal.



Mahfudz menjelaskan pangsa pasar mete masih sangat terbuka. Peluang ekspor juga besar mengingat banyak negara yang tertarik mengekspor.

Selama ini penjualan mete Rembang sudah sampai ke berbagai kota. Para pelaku usaha mete ini ada menjual mete mentah ada juga yang matang sesuai permintaan pembeli.

“Namun hingga saat ini penjualan mete di Rembang masih belum sampai ke varian rasa. Masih perlu inovasi kalau di sini," ungkapnya.

Terkait pengembangan mete di Rembang, lanjut Mahfudz, pihaknya bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pelaku atau pengrajin mete yang ada di Pamotan dan Rembang, Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) dan Bank Jateng berkunjung ke Kabupaten Wonogiri beberapa waktu lalu.

Di sana mereka melihat bagaimana pelaku UMKMnya mengembangkan potensi mete. Wonogiri merupakan kabupaten yang terkenal dengan produk metenya di Indonesia. Mete di sana diolah menjadi berbagai produk.

“Wonogiri ini terkenal metenya, nah bagaimana bisa lebih terkenal dari beberapa daerah yang juga memiliki potensi yang sama. Di wonogiri ini mete ada yang dioven, digoreng dan dibuat berbagai varian rasa, ada pedas, silverquin sesuai kebutuhan pasar,” terangnya.

Mahfudz menambahkan, kebutuhan pasar akan mete terutama yang bakar masih terbuka lebar. Jika Rembang bisa melihat peluang itu, maka menjadi jalan pelaku UMKM

"Wonogiri produk mete lokalnya ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang ada. Bahkan mereka mendatangkan mete dari luar pulau seperti Sumbawa, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga dari Sulawesi," pungkasnya. (mn)

(zend)