KARANGANYAR, solotrust.com - PUDAM Tirta Lawu Karanganyar mengganti meteran air ke seribu pelanggan guna mendeteksi kebocoran tertinggi di level pelanggan rumah tangga. Program ini menjadi upaya menekan tingkat kebocoran.
Direktur Teknik PUDAM Tirta Lawu Karanganyar, Suparno, mengatakan tingkat kebocoran total air di jaringan perpipaan dari sumber ke pelanggan rumah tangga masih tinggi, yakni mencapai 28 persen. Pihaknya menargetkan tingkat kebocoran dapat ditekan 20 persen hingga 2024 mendatang.
"Sebelumnya kebocoran hingga 33 persen, sekarang 28 persen. Ini dirasa masih cukup tinggi. karena target dari nonrevenue water (NRW) dan IU Wash harusnya bisa 20 persen. Semoga tahun 2024 bisa tercapai target itu," ungkapnya, Sabtu (11/11/2023).
Perlu diketahui, penyebab kebocoran ini, antara lain tekanan tinggi pipa ditanam di bawah permukaan tanah serta panjangnya pipa jaringan. Selain itu, kerusakan pada meteran air karena faktor termakan usia maupun tangan jahil.
Faktor tersebut terdeteksi di seribu lebih pelanggan rumah tangga. Adapun untuk memulihkan kondisi itu, nantinya awal tahun akan dilakukan penggantian pipa sesuai standar HDPE dan PVC. Selanjutnya akan dilakukan proses penggantian meteran air, terutama air mengalir, namun meteran tidak berputar.
"Total dari seluruh pelanggan sejumlah 75 ribu pelanggan, ada seribu pelanggan yang meteran airnya akan diganti. Per 1 Januari 2024 nanti, petugas lapangan akan mengevaluasi berapa kebocoran yang terkurangi,” terang Suparno.
PUDAM telah membentuk tim khusus pemantau jaringan rawan. Kerawanan itu seperti pipa pecah maupun air keruh.
"Di lapangan ada lima orang bertugas di bagian produksi dan MRW lima orang. Mereka memantau mata air. Seluruh pipa yang rawan kena longsoran juga sudah dipasang thrustblock guna menyangga piranti yang berada di tanah labil,” pungkasnya. (joe)
(and_)