Ekonomi & Bisnis

Dukung Kemandirian, Jokowi Harapkan Indonesia Kembali Swasembada Gula

Ekonomi & Bisnis

6 November 2022 08:05 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan pakar tebu dari Brasil dan petani tebu di Kebun Tebu Temu Giring, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (04/11/2022). (Foto: Sekretariat Kabinet)

MOJOKERTO, solotrust.com - Pemerintah terus mendorong kemandirian Indonesia di bidang pangan, termasuk untuk komoditas gula. Hal ini sebagai bentuk harapan agar Indonesia bisa mandiri dan bahkan swasemda gula dalam lima tahun ke depan.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia sampai saat ini harus mengimpor 1,088 juta ton gula setiap tahun guna memenuhi kebutuhan konsumsi secara nasional. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan gula industri dengan angka impor mencapai 3,569 juta ton per tahun.



Adapun guna mencapai kemandirian dalam komoditas gula dan mengurangi kebergantungan impor gula, pemerintah telah menyiapkan berbagai macam strategi. Diketahui, saat ini pemerintah telah menyiapkan lahan seluas lebih kurang 700 ribu hektare untuk ditanami tebu.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi usai meninjau penanaman tebu di kebun Tebu Temu Giring, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (04/11/2022).

"Akan saya siapkan yang 700 [ribu hektare] itu. Sekarang baru dapat 180 ribu hektare, kita butuhnya 700 ribu hektare. Akan saya siapkan,” ucap presiden dalam keterangan persnya.

Jokowi menjelaskan lahan yang disiapkan tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. Dengan lahan seluas itu, Jokowi meyakini Indonesia akan bisa mandiri dan bahkan swasembada gula dalam lima tahun ke depan.

"Budaya menanam tebu yang baik memang di Jawa Timur bagus, Jawa Tengah bagus, di Jawa Barat juga bagus. Nanti kita akan lari ke luar Jawa karena kalau lahan 700 ribu hektare juga bukan lahan yang kecil, tapi ini akan dengan sekuat tenaga akan saya siapkan,” jelasnya.

Sementara untuk mencapai target mandiri dalam ketahanan pangan, termasuk tidak lagi mengimpor gula dari negara lain, Jokowi meminta para petani dan pabrik gula di Tanah Air bekerja sama dengan baik. Selain itu, mesin-mesin yang ada di pabrik gula juga harus diperbarui dengan lebih modern dan menggunakan teknologi terkini.

"Kita harapkan dengan cara menanam yang baik dan modern ini dalam lima tahun ke depan kita bisa mandiri dan ketahanan pangan kita utamanya gula bisa kita lakukan sendiri tanpa harus mengimpor," jelasnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga turut berdialog dengan para petani gula mengenai penanaman tebu dengan varietas baru. Dirinya menuturkan penanaman tebu dengan varietas baru dalam waktu 26 hari menunjukkan hasil baik. Bahkan, hasil penanaman tebu varietas baru di Tanah Air menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan di Brasil.

"Dengan telah ditanam [varietas baru] ini yang sudah 26 hari, dilihat tadi hasilnya luar biasa. Biasanya di Brasil itu hanya nongolnya dua [batang], di sini bisa nongol empat atau lima [batang]. Ini juga sesuatu yang luar biasa,” tutur presiden.

Ia mengharapkan, budidaya tebu dalam kapasitas sangat besar ini dapat mendukung ketahanan energi nasional.

"Kalau [kemandirian] gulanya tercapai nanti, sebagian bisa dilarikan entah lewat proses molase atau langsung itu akan masuk ke etanol, yang kita mulai nanti dengan E5 dulu. E5 jalan, E10, E20, kayak kita main dulu B20, B30 untuk sawit. Ya ini sama," tuturnya.

"Saya senang kita sudah ketemu jurusnya, yang paling penting itu ketemu jurusnya sehingga tinggal implementasi yang harus terus diawasi,” tandas Jokowi. (ale)

(and_)