SOLO, solotrust.com – Saat ini publik tengah menyoroti tentang masalah keamanan data dari pengguna Facebook. Hal ini dikarenakan beberapa waktu lalu terungkap ada 50 juta data personal pengguna Facebook yang dicuri dan disimpan dalam firma analisis data di Cambridge Analytica dan Communications Laboratories (SCL).
Diketahui 30 juta di antaranya merupakan data yang sudah bisa digunakan untuk mem-profiling seseorang.
Cambridge Analytica adalah sebuah firma data analisis politik yang tahun 2016 lalu digunakan untuk kampanye pemenangan Donald Trump dalam Pilpres.
Karena isu ini, saham Facebook dikabarkan anjok hingga 6,77 persen dan nilai valusi perusahaan tersebut turun hingga 36 miliar dolar AS atau senilai 496 triliun rupiah. Kepercayaan investor pun melemah karena kasus kebocoran privasi data pengguna tersebut.
Menanggapi isu ini, akhirnya pada Rabu (21/3/2018) waktu setempat, CEO Facebook Mark Zuckerberg angkat bicara. Dia mengunggah sebuah keterangan panjang dalam akun Facebook pribadinya terkait masalah ini.
“Kami punya tanggungjawab untuk melindungi data kalian dan jika kami tidak bisa maka kami tidak layak untuk melayani kalian. Saya saat ini sedang bekerja untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana untuk memastikan ini tidak akan terjadi lagi. Berita baiknya adalah bahwa tindakan yang paling penting untuk mencegah ini terulang kembali telah kami ambil bertahun-tahun lalu. Namun kami juga berbuat kesalahan. Ada banyak yang harus kami lakukan lagi dan kami perlu untuk bergerak dan melakukannya,” kata Mark.
Sementara itu, ada beberapa langkah yang akan diambil Mark dalam kasus ini. Langkah yang pertama adalah mereka akan menginvestigasi semua aplikasi yang mempunyai akses untuk informasi data yang besar. Yang kedua adalah Facebook akan membatasi akses pengembang data guna mencegah penyalahgunaan yang lain atau yang lebih jauh.
Langkah yang ketiga adalah mereka ingin memastikan pengguna Facebook memahami benar aplikasi mana yang diizinkan pengguna untuk mengakses data mereka.
Terkait langkah ketiga, bulan depan Facebook akan menayangkan sebuah tool pada top News Feed dengan aplikasi yang pernah pengguna gunakan dan sebuah cara yang mudah untuk menarik kembali izin apps yang ingin masuk ke dalam data pengguna tersebut.
Sebenarnya Facebook telah memiliki tool untuk melakukannya dalam privacy setting dan sekarang akan ditaruh di atas News Feed tadi supaya semua orang bisa melihatnya.
Baca juga : Pendiri WhatsApp Serukan untuk Hapus Facebook, Kenapa?
Diketahui bahwa Cambridge Analytica dan SCL diduga memperoleh data pengguna dari peneliti pihak ketiga bernama Aleksandr Kogan. Kogan yang bekerja di Global Scicence Research kerap menghadirkan survei terkait kepribadian di Facebook.
Melalui aplikasi yang dia buat yakni “thisisyourdigitallife”, kendati hanya diunduh 270.000 pengguna Facebook namun efeknya bisa mengena ke 50 juta pengguna. Ini karena aplikasi tersebut mampu mengakses data-data teman dari sang pengunduh.
Mark menambahkan dalam tulisannya bahwa ini adalah sebuah pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan Facebook. Namun selain itu, hal ini juga merupakan sebuah pelanggaran antara Facebook dan orang-orang yang telah membagikan dataya dengan Facebook sehingga Facebook perlu untuk memperbaiki ini.
“Aku yang memulai (menciptakan) Facebook dan aku bertanggungjawab tentang apa yang terjadi dalam platform kami. Aku serius tentang melakukan apa yang harus dilakukan guna memproteksi komunitas kita. Sementara masalah spesifik yang berkaitan dengan Cambridge Analytica harus tidak terjadi lagi dengan apps yang baru, namun ini tidak akan merubah apa yang telah terjadi di masa lalu. Kami akan belajar dari pengalaman untuk mengamankan platform kami lebih jauh dan membuat komunitas kita lebih aman untuk semua orang ke depannya,” terangnya.
Di akhir keterangannya, Mark menyampaikan terima kasih kepada para pengguna yang terus mempercayai misi dan kerja Facebook untuk membuat komunitas ini bersama. Dia juga mengatakan kendati akan mengabiskan waktu yang lebih lama untuk memperbaiki semua masalah ini, namun mereka berjanji akan bekerja guna memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. (Lin)
(way)