Hard News

Duh! Pendiri WhatsApp Hengkang dari Facebook

Hard News

2 Mei 2018 22:57 WIB

WhatsApp (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)

SAN FRANCISCO, solotrust.com – CEO WhatsApp Jan Koum memutuskan hengkang dari Facebook, di tengah skandal privasi yang telah membekap jaringan sosial itu beberapa pekan terakhir.

Melansir The Washington Post, Koum mengonfirmasi pengunduran diri di halaman Facebook-nya, Senin (30/04/2018). Namun, dirinya tak menjelaskan alasan kepergiannya dari platform media sosial terbesar dunia itu.  



“Ini saatnya bagi saya untuk move on,” tulis Jan Koum.

Dia telah memberi tahu para eksekutif senior di Facebook dan WhatsApp mengenai keputusannya. Bahkan dalam beberapa bulan belakangan ini, dirinya semakin jarang muncul di Silicon Valley

Koum menjual WhatsApp ke Facebook senilai lebih dari US$19 miliar atau setara Rp265,4 triliun pada 2014. Kemandirian dan perlindungan data pengguna adalah prinsip inti WhatsApp bahwa Koum dan co-founder-nya, Brian Acton, berjanji untuk mempertahankan ketika mereka menjualnya ke Facebook.

Facebook membeli WhatsApp dengan nominal tidak sedikit, meskipun tanpa pernah merancang strategi jelas bagaimana layanan itu mampu menghasilkan uang. Baik Koum maupun Brian Acton telah mengungkapkan keengganan untuk mengizinkan iklan ke layanan mereka, menyebabkan analis bertanya-tanya apakah akuisisi akan membuahkan hasil bagi Facebook.

Acton akhirnya hengkang lebih dulu dari WhatsApp akhir tahun lalu. Ironisnya, dia kemudian menyerang Facebook, mengajak pengguna untuk menghapus profil mereka dari jejaring sosial itu.

Sementara CEO Facebook Mark Zuckerberg membalas postingan Koum dengan mengatakan dia akan merindukan kerja sama dengannya.

“Saya berterima kasih atas semua yang telah Anda (Koum) lakukan untuk membantu menghubungkan dunia dan untuk semua yang telah Anda ajarkan kepada saya, termasuk tentang enkripsi dan kemampuannya mengambil kendali dari sistem yang terpusat dan menyerahkannya kembali ke tangan pengguna,” tulis Zuckerberg.

WhatsApp dengan 1,5 miliar pengguna bulanan adalah layanan perpesanan terbesar di dunia. Platform ini paling populer di negara-negara seperti India, Mesir dan Brasil serta di Eropa. Selain digunakan untuk panggilan telepon dan pesan teks, WhatsApp juga banyak dimanfaatkan dalam distribusi berita dan obrolan grup.

(and)