Serba serbi

Facebook Bobol, 50 Juta Akun Terancam Dibajak!

Teknologi

29 September 2018 19:47 WIB

Ilustrasi (BBC News-Reuters)

SOLO, solotrust.com – Situs jejaring sosial Facebook dibobol. Pihak perusahaan pun menyatakan hampir 50 juta akun penggunanya terancam dibajak. Pelanggaran ini ditemukan pada Selasa (25/09/2018) lalu dan telah dilaporkan ke polisi.

Dalam kasus ini, peretas dapat memanfaatkan kerentanan fitur ‘View As’ untuk mengendalikan akun orang lain. Pengguna yang berpotensi terpengaruh pun diminta untuk re-log-in pada Jumat (28/09/2018).



Perusahaan telah mengonfirmasi pelanggaran itu memungkinkan peretas masuk ke akun lain yang menggunakan sistem Facebook. Ini berarti situs utama lainnya seperti AirBnB dan Tinder mungkin juga terpengaruh. Pengguna pun diminta untuk log-in lagi tanpa perlu mengubah kata sandi.

Wakil presiden perusahaan manajemen produk, Guy Rosen, mengatakan celah keamanan Facebook telah diperbaiki. Semua akun terpengaruh telah disetel ulang.

"Kami baru saja memulai penyelidikan, jadi belum bisa menentukan apakah akun ini disalahgunakan atau informasi apapun diakses. Kami juga tidak tahu siapa di balik serangan ini atau di mana mereka berada,” ujarnya, dilansir dari BBC News, Sabtu (29/09/2018).

Serangan besar ini bukan saja kepada pengguna, namun pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan chief operating officer Sheryl Sandberg termasuk di antara 50 juta akun terpengaruh. Dalam sebuah konferensi, Zuckerberg mengatakan perusahaan telah melakukan langkah pengamanan serius dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai serangan konstan oleh aktor buruk.

Sekadar informasi, fungsi ‘View As’ Facebook adalah fitur privasi, memungkinkan orang melihat apa yang terlihat oleh profil mereka sendiri kepada pengguna lain, memperjelas informasi yang dapat dilihat oleh teman, teman dari teman ataupun publik.

Peretas menemukan banyak bug dalam fitur ini, memungkinkannya mencuri token akses Facebook, kemudian dapat digunakan mengambil alih akun orang lain.

"Token akses seperti kunci digital yang membuat orang tetap masuk ke Facebook, sehingga mereka tidak perlu memasukkan kembali kata sandinya setiap kali menggunakan aplikasi," kata Rosen.

Serangan ini terjadi pada saat Facebook tengah berjuang meyakinkan pembuat undang-undang di AS dan negara lainnya bahwa perusahaan mampu melindungi data pengguna. Akibat kejadian, saham Facebook sempat turun lebih dari tiga persen pada Jumat. Platform terpopuler sejagat ini telah memiliki 2 miliar lebih pengguna aktif bulanan.

(and)