SEMARANG, solotrust.com - Salah satu objek wisata di Kota Semarang, Dung Tungkul kini menjadi daya tarik bagi banyak kalangan. Destinasi memadukan konsep alam dan kuliner ini berada di Kelurahan Mateseh, Kecamatan Tembalang, Semarang.
Subkoordinator Informasi Disbudpar Kota Semarang, Agus Khariswanto, menjelaskan kawasan wisata ini bermula dari inisiatif warga sekitar yang melihat potensi untuk dijadikan tempat tamasya.
Menurut Kharis, panggilan akrabnya, Dung Tungkul berada di wilayah RW 10 memiliki potensi lain, yakni sebagai daerah penghasil batik. Ia pun mendukung agar Dung Tungkul menjadi travel pattern alias pola perjalanan sehingga orang yang datang di tempat ini bisa mengunjungi objek wisata menarik lainnya sekaligus.
"Dung Tungkul menjadi wilayah pengembangan pariwisata Kota Semarang, yaitu daerah Banyumanik dan sekitarnya. Di sana ada batik dan sebagainya sehingga menjadi objek semacam travel pattern. Harapannya kualitas wisatawan atau spending of money-nya juga meningkat, kira-kira seperti itu," ungkap Kharis kepada solotrust.com beberapa waktu lalu.
Dirinya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) mengadopsi sistem peringatan dini di wilayah sekitar. Sejauh ini sudah ada anggaran untuk mendukung hal itu. Nantinya juga menjadi paket wisata pengunjung, salah satunya bagi pelajar yang akan mendapatkan edukasi mengenai sistem peringatan dini.
"Di waktu weekday (hari kerja-red), tempat ini jadi outing anak-anak sekolah," kata Kharis.
Sementara itu, Lurah Mateseh, Slamet Raharjo, mengatakan keberadaan Dung Tungkul mampu menjadi destinasi wisata berkelanjutan dari waktu ke waktu. Sejauh ini cukup banyak masukan dari pengunjung agar Dung Tungkul menjadi objek wisata lebih menarik lagi.
"Perlu ada inovasi dan kreativitas dari pengelola sendiri. Kami dari kelurahan dan kecamatan mewadahi aspirasi dari pengunjung, masukan-masukan itu tiap bulannya akan dievaluasi," ungkapnya.
Salah seorang pengelola Dung Tungkul, Isnur Indriyanto menggambarkan salah satu wahana menjadi daya tarik pengunjung, yakni permainan ban atau river tubbing di tengah sungai. Pengunjung bisa berbasah-basahan di aliran sungai dengan mengunakan ban yang telah disediakan pengelola. Keasyikan lain, menurutnya pengunjung bisa menikmati gunung Ungaran yang terlihat begitu jelas.
"Pengunjung bisa berbasah-basahan sambil menikmati suasana pegunungan Ungaran seakan-akan melupakan apa yang ada di luar sana, makanan bisa dipesan dan dibawa ke tepian sungai," pungkasnya. (fjr)
(and_)