Hard News

Peringatan Seabad NU, 10 Ribu Nahdliyin Karanganyar Ikuti Apel Akbar

Jateng & DIY

20 Maret 2023 09:59 WIB

Pengurus NU Kabupaten Karanganyar dan Forkopimda menerbangkan balon di lapangan Stadion 45 Karanganyar saat puncak acara seabad NU di Kabupaten Karanganyar, Minggu (19/03/2023)

KARANGANYAR, solotrust.com - Sekira 10 ribu warga nahdliyin mengikuti rangkaian apel akbar seabad Nahdatul Ulama (NU) di Kabupaten Karanganyar, Sabtu (18/03/2023). Kegiatan ini diharapkan meningkatkan semangat jemaah dalam menuntut ilmu agama Islam dan menunjukkan NU sebagai organisasi rahmatan lil 'alamin.

Kegiatan apel akbar sudah dimulai sejak sosialisasi sertifikat produk halal usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) di Pasar Sabtu plasa Alun-alun Karanganyar.



Hadir di kesempatan itu para pejabat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kepala Kemenag Karanganyar Wiharso, dan anggota DPR Komisi VIII Paryono. Di waktu yang sama, sekira 200 pelapak menggelar dagangannya di pelataran Stadion 45 Karanganyar hingga Minggu (19/03/2023). Puncak kegiatan seabad NU berlangsung di dalam Stadion 45 Karanganyar.

Usai apel akbar, Ketua Pimpinan Cabang NU (PCNU) Karanganyar, M Nuril Huda, mengatakan pesan organisasi lebih digaungkan memasuki abad kedua NU kali ini.

"Selama ini NU berpesan ke warganya agar jangan pamer, selalu rendah hati dan tidak sombong, namun sekarang seluruh kegiatan NU harus diketahui masyarakat luas supaya aktivitas NU menyemangati. Islam di Indonesia mayoritas, umatnya bisa bersinergi dengan lainnya," ujarnya.

NU mempersilakan warga nahdliyin memperjuangkan misi para kiai dan ulama melalui kontestasi politik. Partai politik (Parpol) diperjuangkan menang diharapkan membawa aspirasi organisasi NU maupun badan otonom (Banom).

Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan NU mendarah daging di negeri ini. Misi NU menjadikan organisasinya sebagai rahmat seluruh alam tetap konsisten hingga sekarang.

Sementara itu, historis NU di Nusantara disampaikan Gus Muwafiq dalam orasi kebangsaan di hadapan warga nahdliyin Karanganyar. Menurutnya, NU mewadahi ahli sunnah wal jamaah yang pantas dipanuti. Warga NU juga tak boleh tercerai berai.

"Islam saat dibawa para Wali Songo, Nusantara sudah menjadi penakluk bangsa lain. Kita bangsa yang besar. Penyebaran Islam sangat disesuaikan dengan kultur masyarakat. Ziarah kubur, tahlilan, selamatan itu mengingatkan kita pada ajaran para pendahulu. Mereka mengajarkan berketuhanan," papar Gus Muwafiq.

Di puncak acara satu abad NU, PCNU Karanganyar memberi apresiasi kepada tokoh berjasa, baik masih hidup maupun sudah meninggal dunia, seperti penghargaan kepada aktivis dan tokoh perjuangan NU di era 1970 almarhum KH Adli Soebandono dan Ketua Muslimat saat itu Musfirotun.

Kali ini panitia juga mengundi kupon berhadiah umrah persembahan DPC PKB Karanganyar. Selain itu dihibahkan pula mobil ambulans ke PCNU Karanganyar dari anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah. (joe)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya