SOLO, solotrust.com - Wafatnya atlet paratenis meja Indonesia, David Jacobs, Jumat (28/04/2023) masih menyisakan beberapa kejanggalan.
Untuk itu, National Paralympic Comittee (NPC) Indonesia mendesak pengusutan secara tuntas kepada pihak kepolisian. Kematian atlet paratenis meja, David Jacobs ini diyakini bukan karena bunuh diri.
Sebagaimna diutarakan Wasekjen NPC Indonesia, Rima Fredianto, meninggalnya David Jacobs ditengarai bukan karena bunuh diri.
"Tidak mungkin (bunuh diri). Saya mengenal betul sosok David Jacobs seperti apa," tegasnya, saat ditemui awak media di Kantor NPC Indonesia, Solo, Kamis (04/05/2023).
Rima Fredianto mengatakan, ia mengenal betul atlet kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan itu. Sang legenda berada di peringkat tinggi tenis meja international. Setiap kali bertanding, David Jacobs pasti sukses membawa nama Indonesia dalam peringkat juara.
Rima Fredianto mempertanyakan temuan CCTV di sekitar lokasi kejadian yang mati alias tak berfungsi.
"Kami meminta semua saksi yang saat kejadian berada di sekitar lokasi," tegasnya.
Kondisi itu dinilai Rima perlu diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Seperti diketahui, David Jacobs ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta antara Stasiun Gambir dan Stasiun Juanda, Kamis (27/04/2023) malam. Ia pun akhirnya dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit. (riz)
(and_)