Solotrust.com - Seorang wanita berusia 30 tahun dari Medan, Ella Nanda Sari Hasibuan, diduga meninggal dunia setelah menjalani prosedur sedot lemak. Prosedur itu dilakukan di klinik kecantikan WSJ di Depok pada 22 Juli 2024 pukul 13.00 WIB.
Melansir sebuah sumber media lokal, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun di sana dia meninggal dunia.
Menurut Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana saat ditemui wartawan pada 28 Juli 2024, korban telah menjalani pemeriksaan awal. Pembuluh darahnya pecah selama prosedur sedot lemak.
Sedot lemak dilakukan pada lengan kiri dan kanan. Saat dilakukan prosedur hanya satu lengan yang berhasil, sedangkan lengan lain terdapat masalah.
Kombes Arya Perdana menyatakan, tim penyidik masih menyelidiki apakah pecah pembuluh darah menjadi penyebab kematian korban atau tidak. Pihaknya masih menyelidiki dugaan kelalaian dalam kasus itu.
Prosedur Sedot Lemak
Dikutip dari Siloam Hospitals, sedot lemak juga dikenal sebagai liposuction, yakni prosedur medis memungkinkan seseorang menghilangkan sel-sel lemak (adiposit) berlebihan di area tertentu dari tubuhnya untuk mendapatkan bentuk ideal. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien memiliki lemak di perut, paha, dagu, pipi, leher, lengan atas, betis, atau bokong.
Sedot lemak ini juga membantu menghilangkan timbunan lemak yang tak bisa diatasi dengan diet dan olahraga. Beberapa bagian tubuh biasa dilakukan sedot lemak, antara lain perut, paha, pinggul, lengan atas, punggung, dagu, dan leher.
Menurut Siloam Hospitals, prosedur sedot lemak dapat berbeda bergantung pada teknik yang digunakan, namun pasien biasanya menerima suntikan bius lokal atau umum. Setelah bius, prosedur akan dilanjutkan dengan mengeluarkan lemak menggunakan gelombang suara, larutan tumescent, atau laser.
Setelah itu, dokter akan membuat sayatan kecil untuk memasukkan cannula, alat sedot lemak ke area lemak di antara otot dan kulit. Lemak berlebih kemudian akan dibuang dengan jarum suntik besar atau pipa pengisap. Setelah prosedur selesai, dokter akan menjahit sayatan.
Sedot lemak biasanya memakan waktu antara satu hingga tiga jam dan pasien harus dirawat di rumah sakit selama satu malam. Sementara itu, waktu dibutuhkan untuk pulih sepenuhnya adalah sekitar enam bulan. Pasien disarankan untuk menjalani kontrol rutin selama masa pemulihan.
Setelah prosedur sedot lemak selesai, dokter akan memasang korset elastis di area tubuh yang akan disedot. Tujuannya untuk menjaga bentuk tubuh dan mengurangi memar dan bengkak.
Risiko Sedot Lemak
Sedot lemak memiliki bukti keamanan bagus. Dokter yang melakukannya memiliki risiko rendah. Area pengangkatan lemak lebih kecil akan mengurangi risiko dan menyingkat prosedur.
Beberapa bahaya dapat ditimbulkan oleh prosedur sedot lemak, termasuk infeksi, perubahan warna kulit, atau perubahan sensasi pada kulit, pembengkakan, luka memburuk, rasa sakit, atau ketidaknyamanan di lokasi operasi, jaringan parut, pendarahan, dan deformitas kontur atau bentuk. (Bulan Azzahra)
(and_)