Solotrust.com - Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengusulkan hadirnya marketplace guru guna memenuhi kebutuhan tenaga pelajar di Indonesia. Terobosan baru rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mulai diterapkan 2024.
Pembahasan dilakukan bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (24/05/2023).
Market place guru merupakan platform atau media database untuk para guru di mana di dalamnya ada kualifikasi tertentu. Pangkalan data atau database berisi para guru tersebut dapat diakses sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. .
Nantinya, dengan adanya platform market place proses perekrutan tidak perlu menunggu rekrutmen guru ASN terpusat karena bisa terjadi setiap saat seperti ketika berbelanja di market place.
“Jadi calon guru lebih fleksibel mendaftar dan memilih lokasi mengajar tanpa harus menunggu perekrutan secara terpusat sekali setahun. Jadi real time mengikuti kebutuhan masing-masing di sekolah,” kata Nadiem Makarim, dikutip dari sebuah sumber.
Di lain sisi, pro dan kontra pasti akan ditemui. Bagi masyarakat yang belum memahami sistem market place guru ditawarkan Nadiem Makarim, menganggap jika wacana itu hal baru yang dikhawatirkan membuat guru honorer kewalahan.
Terlihat komentar kontra dalam postingan Instagram @nadiemmakarim dari beberapa tenaga pengajar (guru).
“Keputusan bapak ini yang membingungkan guru dan calon guru lainnya. Takut ke depannya nggak ada yang mau jadi guru. Bapak dulu bisa seperti sekarang juga karena guru, betul?” tulis sebuah akun.
“Nanti pak menteri saya co juga yaaa,” sebut pengguna Instagram lain
Kendati begitu, tetap ada pihak menyetujui penerapan rekrutmen guru PPK lewat sistem ini karena dianggap akan membuat guru meningkatkan kualitas diri mereka. (anggi)
(and_)