Hard News

Caplok Uber, Grab Siap Rajai Layanan Daring Asia Tenggara

Hard News

28 Maret 2018 23:59 WIB

Ilustrasi (grab.com)

JAKARTA, solotrust.com – Grab secara resmi telah mengumumkan akusisi terhadap operasional Uber di Asia Tenggara, Senin (26/03/2018). Grab akan mengintegrasikan bisnis layanan pemesanan kendaraan dan pesan-antar makanan milik Uber di kawasan Asia Tenggara ke platform transportasi multimoda dan fintech yang telah dimiliki Grab. Lewat akuisisi ini pula, perusahaan berbendera Malaysia siap merajai layanan dalam jaringan (daring) alias online di kawasan Asia Tenggara.  

Melansir laman resmi Grab, grab.com, Rabu (28/03/2018), melalui penggabungan bisnis ini, Grab akan menjadi mobile platform online-to-offline (O2O) nomor satu di Asia Tenggara dan jadi pemain utama dalam bisnis layanan pesan-antar makanan.



Grab akan memperluas kepemimpinannya sebagai platform terefisien dari segi biaya di Asia Tenggara, di mana Grab mengambil alih operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Sebagai bagian dari akusisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan bergabung dengan dewan direksi Grab.

Group CEO and Co-founder Grab, Anthony Tan, mengatakan akusisi Uber oleh Grab menjadi tonggak dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara. Bersama Uber, Grab kini berada di posisi semakin tepat untuk memenuhi komitmen memberi pelayanan terbaik kepada konsumen.

“Kepercayaan konsumen terhadap brand transportasi kami, mendorong kami untuk terus maju sebagai perusahaan. Meningkatkan kehidupan masyarakat melalui layanan pengantaran makanan, pembayaran dan keuangan,” ujarnya

Lewat akuisisi Uber, Grab akan mengembangkan bisnis GrabFood yang telah dimilikinya secara pesat di Indonesia dan Thailand serta kedua negara lain, yakni Singapura dan Malaysia, menyusul integrasi dari bisnis Uber Eats. GrabFood akan tersedia di seluruh negara besar Asia Tenggara pada semester pertama 2018.

Sementara guna meminimalisasi disrupsi, Grab dan Uber akan bekerja sama untuk segera melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber serta pelanggan, rekanan merchant maupun rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.

Aplikasi Uber akan tetap beroperasi selama dua pekan ke depan guna memastikan stabilitas para mitra Uber, Sedangkan Uber Eats akan tetap beroperasi hingga akhir Mei 2018, di mana setelahnya rekanan pengantaran dan restoran Uber akan pindah ke platform GrabFood.

(and)