SOLO, solotrust.com - Tingginya angka stunting di Solo menjadi fokus penanganan pemerintah kota (Pemkot) setempat. Tak dimungkiri, terhitung sejak Februari 2023 sebanyak 1050 kasus stunting pada balita tersebar di Kota Bengawan.
Upaya pencegahan stunting pun turut menjadi perhatian banyak pihak, termasuk instansi-instansi pendidikan, salah satunya Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta.
Bekerja sama dengan TP PKK Kota Solo, UTP menggelar Lomba Cipta Menu B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman) dan kudapan bertema 'Mencegah Stunting Menuju Keluarga Sehat Sejahtera' di kampus setempat, Selasa (20/06/2023).
Rektor UTP, Prof Dr Winarti mengungkapkan, diundangnya para peserta salah satunya untuk mengenalkan menu makanan sehat, lezat, dan menarik. Sebanyak 45 peserta dari 15 kelurahan di Solo pun berlomba memamerkan karya terbaiknya.
"Lomba menu B2SA ini untuk mengenalkan makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman dalam rangka pencegahan stunting," ungkapnya di sela penilaian lomba cipta menu B2SA.
Penilaian lomba pangan sehat ini pun sangat memerhatikan gizi seimbang dan bahan makanan yang digunakan agar tak sembarangan. Seluruhnya harus memenuhi unsur kesehatan dengan gizi seimbang dan tercukupi.
Juri-jurinya pun dihadirkan dari berbagai kalangan, seperti chef, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, akademisi, dan perwakilan Pemkot Solo.
Nantinya setelah mengikuti lomba ini, diharapkan para peserta menyebarkan ilmunya kepada warga-warga di wilayahnya agar pencegahan stunting dapat dilakukan bersama-sama.
"Pencegahan stunting sudah menjadi kebijakan pemerintah, maka lomba ini tidak hanya untuk PKK saja, tapi juga untuk masyarakat luas," urai Prof Dr Winarti.
Sementara itu, diwawancarai terpisah, Ketua Panitia sekaligus Wakil Rektor 1 UTP Surakarta, Suswadi berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat lebih peduli dengan makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman sehingga mampu menurunkan angka stunting di Kota Solo.
"Harapannya acara ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Tentunya ini juga mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dan membangun budaya keluarga untuk mengonsumsi makanan bergizi demi memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari dan juga menurunkan angka stunting," tutupnya. (riz)
(and_)
.jpg)
