Pend & Budaya

Gandeng LSP-PO, Fakultas Pertanian UTP Gelar Uji Kompetensi Pertanian Organik

Pend & Budaya

11 Juni 2024 17:17 WIB

FP UTP bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian-Pertanian Organik (LSP-PO) menggelar kegiatan uji kompetensi pertanian organik di kampus 1 dan Fakultas Pertanian UTP, Jumat (07/06/2024)

SOLO, solotrust.com - Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan (FP UTP) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian-Pertanian Organik (LSP-PO) menggelar kegiatan uji kompetensi pertanian organik di kampus 1 dan Fakultas Pertanian UTP, Jumat (07/06/2024).

Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk upaya mendukung perkembangan pertanian berkelanjutan dan memperkuat kompetensi dosen mahasiswa pertanian UTP, termasuk kelompok tani binaan FP UTP dalam mengelola sistem pertanian organik.



Uji kompetensi pertanian organik dibuka Rektor UTP Prof Winarti, didampingi Wakil Rektor 1 Suswadi dan Dekan Fakultas Pertanian Agus Budiono. Jumlah peserta total ada 23 orang terbagi menjadi 14 mahasiswa, tiga dosen, dan enam petani. 

Uji kompetensi ini bertujuan untuk memastikan para peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan diperlukan dalam menerapkan praktik-praktik pertanian organik berstandar nasional dan internasional.

Kegiatan diadakan selama satu hari ini dibagi menjadi dua sesi, yakni uji tes tertulis dan uji parktik lapangan. Uji tes tertulis untuk mengukur pemahaman peserta mengenai prinsip-prinsip dasar pertanian organik, manajemen tanah, pengendalian hama terpadu, dan regulasi pertanian organik.

Sementara untuk ujian praktik lapangan, peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam melakukan berbagai kegiatan pertanian organik, seperti pembuatan kompos, pemanfaatan pestisida alami, dan pengelolaan air secara organik. Setelah itu mereka mempresentasikan hasil dari uji praktik ke asesor.

Wakil Rektor 1 UTP, Suswadi, ditemui di sela uji asesor menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi bagi para pelaku pertanian organik, khususnya dosen dan mahasiswa.


"Dengan memiliki sertifikat kompetensi, khususnya mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi dari BNSP akan mendapatkan sertifikat pendamping ijazah. Itu dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Harapannya mahasiswa yang mendapat sertifikat bisa memperoleh pekerjaan yang lebih sesuai dengan bidangnya, khususnya di bidang pertanian,” kata Suswadi.

Sementara menurut I Nyoman Oka Tridjaja, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong pertanian berkelanjutan di Indonesia. Pertanian organik tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan konsumen, namun juga menjaga kelestarian lingkungan. Melalui uji kompetensi ini, diharapkan akan lahir lebih banyak calon-calon petani hebat yang mampu menerapkan teknologi dan metode pertanian organik secara profesional.

“Pentingnya uji kompetensi pertanian organik ini melihat bagaimana sumber daya manusia (SDM) kita, khususnya di bidang organik bisa bersaing di tingkat regional maupun internasional. Kalau tidak punya barang organik asli dari Indonesia, para buyer dari luar negeri nanti pasti akan tanya apakah produk ini diproduksi oleh SDM yang berkompeten atau belum," paparnya.

Oleh karena itu, lanjut I Nyoman Oka Tridjaja, kompetensi ini sangat penting di semua aspek pekerjaan. Misi besar dari pertanian organik untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran, terutama karena tekanan penduduk besar, pembabatan hutan, perluasan kebun yang akibatnya menimbulkan emisi gas tinggi, dan menimbulkan perubahan iklim.

Ada beberapa indikator SDM kompeten di bidang pertanian organik, yakni harus memahami atau memiliki pengetahuan cukup, keterampilan memadai, sikap kerja relevan dengan pekerjaan, serta harus inovatif, inspiratif dan berintegritas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Salah satu mahasiswa peserta uji kompetensi, Dimar Prabawati menyampaikan kesan positifnya setelah mengikuti kegiatan ini.

"Uji kompetensi ini sangat membantu saya sebagai mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang pertanian organik. Saya jadi lebih percaya diri dalam mengelola lahan dan berharap nantinya bisa menghasilkan produk organik berkualitas tinggi," ucapnya.

(and_)

Berita Terkait

Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo Berikan Beasiswa pada 90 Mahasiswa Pertanian Unila

Arak Sapi, Univet Sukoharjo Resmikan Gedung Baru Fakultas Pertanian

HIMFEST 2018, Peringati Hari Pangan Sedunia

Alumnus Fakultas Pertanian Angkatan 82 UNS, Peduli Pendidikan

Dies Natalis ke-44, UTP Gelar Malam Tirakatan

Mahasiswa Agroteknologi UTP Hadirkan Sabun Organik Samurah.id

Mahasiswa UTP Hadirkan Produk Unik dan Kekinian di Expo Wirausaha Merdeka

Ikuti Lomba Cipta Menu B2SA di UTP Surakarta, Serunya Ibu-ibu PKK Kreasikan Menu Sehat

Kepala LLDIKTI VI Serahkan SK Guru Besar Pertama UTP

Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Gelar Silaturahmi dan Halal Bihalal dengan Seluruh Civitas Akademika

Bimtek Uji Kompetensi Program Kehumasan, Pranata Humas Dituntut untuk Bertransformasi Secara Signifikan

4.325 Pegawai Kanwil Kemenkumham Jateng Ikuti Uji Kompetensi

KKN FKIP UNS Kelompok 93 Gelar Uji Kompetensi UMKM di Desa Bangunharjo Boyolali

18 Mahasiswa Prodi Produksi Ternak UMUKA Ikuti Uji Kompetensi di UGM

Mendadak, Pansel Lakukan Rekam Jejak Kandidat Sekda Surakarta

Pantau Tes Perangkat Desa, Bupati Sragen Singgung Penggunaan Komputer

Dies Natalis ke-44, UTP Gelar Malam Tirakatan

Ikuti Lomba Cipta Menu B2SA di UTP Surakarta, Serunya Ibu-ibu PKK Kreasikan Menu Sehat

KPPU Sosialisasikan Pemberantasan Praktik Monopoli dan Kartel

Merakyat, Mbak Vivit Ikut Senam Sehat Bersama Emak-emak

Dies Natalis ke-44, UTP Gelar Malam Tirakatan

UTP Surakarta Salurkan Bantuan Air Bersih di Kecamatan Jatiroto Wonogiri

Ikuti Lomba Cipta Menu B2SA di UTP Surakarta, Serunya Ibu-ibu PKK Kreasikan Menu Sehat

Kepala LLDIKTI VI Serahkan SK Guru Besar Pertama UTP

Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Gelar Silaturahmi dan Halal Bihalal dengan Seluruh Civitas Akademika

Ikuti Lomba Cipta Menu B2SA di UTP Surakarta, Serunya Ibu-ibu PKK Kreasikan Menu Sehat

Berita Lainnya