Hard News

Tolak Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta, Ini Kata MUI

Nasional

13 Juli 2023 12:03 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/Hansuan_Fabregas)

Solotrust.com - Pertemuan aktivis Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) se- ASEAN kabarnya bakal digelar di Jakarta. Alhasil, hal ini pun langsung menjadi sorotan publik.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya ikut angkat bicara terkait hebohnya pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN. Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis menolak keras rencana pertemuan itu di Indonesia, pada 17 hingga 21 Juli 2023.



Ia berujar, jangan sampai LGBT dinormalisasikan dan dilegalkan di Indonesia serta bertentangan dengan agama, Pancasila, dan kenormalan manusia.

 “Astagfirullah. Ini sudah menyimpang terus masih mengampanyekan lagi. Saya selamanya menolak penyimpangan ini, khususnya di Indonesia,” kata M Cholil Nafis, dikutip dari sebuah sumber.

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas turut mengemukakan pendapatnya. Pihaknya meminta pemerintah tak memberi izin agenda pertemuan aktivis LGBT. Menurutnya, jika benar ada pertemuan itu, berarti telah melanggar konstitusi negara.

“Pemerintah telah melanggar ketentuan yang telah ditetapkan konstitusi, terutama Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945,” tegas Anwar Abbas.

Adapun isi pasal tersebut, Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa. Anwar Abbas mengutarakan, konsekuensi logis dari pasal itu, pemerintah tidak boleh memberikan izin kegiatan pertemuan LGBT se-ASEAN.

Ia bilang, dari enam agama diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Tak ada satu pun dari keenam agama ini menoleransi LGBT.

Rencana adanya pertemuan bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) di Jakarta bulan ini dikabarkan diorganisasi ASEAN SOGIE Caucus. Organisasi di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2021 bersama Arus Pelangi dan Forum Asia.

Pertemuan ini dijadikan tempat berkumpulnya para aktivis LGBTQ Asia Tenggara untuk saling terhubung serta memperkuat advokasi satu sama lain. Panitia acara tidak menyebutkan lokasi tepatnya penyelenggaraan acara ini, namun mereka telah memberikan informasi apa saja kegiatan dilakukan selama lima hari.

Sementara itu, aktivis organisasi pembela hak kelompok LGBT Arus Pelang,i Yuli Rustinawati enggan memberi tanggapan terkait agenda itu.

"Maaf saya tak bisa berkomentar soal ini," singkatnya.

Polda Metro Jaya lakukan penyelidikan

Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan, menyebut pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan soal informasi pertemuan aktivis LGBT.

“Polda sedang mencari tahu juga benar atau tidak di Jakarta,” kata dia.

Polisi sejauh ini sudah mencari tahu dan mengecek acara ke sejumlah lokasi, seperti hotel dan gedung pertemuan di Jakarta. Hasilnya tak ada satu pun hotel atau gedung dipesan untuk pertemuan LGBT. Selain itu belum ada pihak dari penyelenggara mengajukan izin sehubungan kegiatan tersebut.

Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan mengatakan, jika ada informasi soal pertemuan aktivis LGBT untuk segera melapor ke kepolisian.

Sebelumnya, akun Instagram @aseansogiecaucus mengunggah informasi bakal ada acara pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta pada 17 hingga 21 Juli 2023. Usai menjadi sorotan, pemilik akun pun langsung menghapus unggahan itu. (Anggi)

*) Berbagai Sumber

(and_)