SOLO, solotrust.com - Mahasiswa yang mengatasnamakan sebagai Aliansi Mahasiswa Solo Raya mengadakan aksi menuntut kenaikan harga bahan bakar mintak (BBM).
Puluhan mahasiswa tersebut melakukan aksi unjuk rasa dari Plasa Manahan Solo menuju ke SPBU Manahan dengan menuntun sepeda motor. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga BBM.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menaikan harga BBM non subsidi jenis Pertalite senilai Rp200 per liter. Kenaikan harga BBM tersebut berlaku sejak Sabtu (24/3/2018).
Dari naiknya harga BBM non subsidi jenis Pertalite tersebut, puluhan mahasiswa menuntun sepeda motor menuju ke SPBU Manahan dengan membeli BBM senilai Rp200.
Dalam aksi tersebut, salah seorang pengunjuk rasa juga sempat menyuarakan bahwa mereka menolak kenaikan harga BBM yang dinilai menyengsarakan rakyat.
“Kesengsaraan rakyat akan bertambah apabila harga BBM terus naik mendekati Bulan Suci Ramadan,” ucap salah satu mahasiswa melakukan orasi.
“Maka menyikapi naiknya harga BBM, Aliansi Mahasiswa Solo Raya yang pertama adalah menolak kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat,” sambungnya.
Mereka juga menuntut pemerintah untuk menjaga ketersediaan BBM subsidi bagi masyarakat miskin. Selain itu, mahasiswa juga menuntut pemerintah untuk hadir dan meminta mengembalikan kewenangan harga BBM kepada pemerintah. (dwm)
(way)