SRAGEN, solotrust.com- Semarak dan semangat peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI mulai tampak di SMKN 1 Plupuh, Sragen. Menjelang puncak peringatan yang jatuh pada 17 Agustus, SMKN 1 Plupuh mengadakan event Jamasan seribu bendera yang diselenggarakan pada Selasa (15/8/2023).
Kegiatan tersebut meliputi beberapa rangkaian acara yang dipusatkan di dua tempat, yaitu SMK Negeri 1 Plupuh dan Monumen Tentara Pelajar yang terletak di Desa Sidokerto, Kecamatan Plupuh.
Acara tersebut tidak hanya melibatkan peserta didik, namun juga menghadirkan veteran. Kegiatan ini diikuti oleh 1049 pelajar, 85 pegawai sekolah serta melibatkan Koramil dan Polsek Plupuh .
Acara dimulai dengan penyerahan bendera merah-putih dari veteran kepada perwakilan siswa, sebagai simbol estafet perjuangan bangsa. Selanjutnya, bendera tersebut dan juga bendera-bendera yang telah dipersiapkan oleh para siswa dari rumah dicuci bersama. Hal itu mengisyaratkan semangat baru dalam mengisi kemerdekaan. Selanjutnya, sembari menunggu bendera kering, para siswa mendengarkan kisah perjuangan yang disampaikan oleh salah seorang Veteran Hardi (83) dan Warsono ( 85).
Hardi menyebutkan kisah bagaimana pada zaman dahulu para pemuda, termasuk pelajar, berjuang merebut kemerdekaan.
Bahkan, perjuangan belum berhenti hingga agresi militer Belanda yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
"Anak-anak sekarang harus bisa menghargai perjuangan para pendiri bangsa dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan kreatif/inovatif untuk terus melaju menuju Indonesia maju." Katanya.
Sementara itu, di Monumen Tentara Pelajar Sidokerto, sebagian siswa telah bersiap melakukan penanaman seribu bendera merah-putih. Monumen Tentara Pelajar dipilih sebagai pengingat bahwa pelajar terdahulu tidak hanya belajar tetapi juga ikut berjuang memanggul senjata. Hal itu diharapkan dapat memantik semangat belajar dan juga jiwa nasionalisme peserta didik SMKN 1 Plupuh. Di monumen tersebut juga tertulis tentara pelajar yang gugur saat penyerangan di kota solo saat agresi militer Belanda.
Kepala SMKN 1 Plupuh, Sri Eka Lelana menyebutkan bahwa acara ini bertujuan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air serta patriotisme kepada semua warga sekolah.
"Dengan dihadirkannya saksi hidup sejarah perang kemerdekaan diharapkan dapat membuka wawasan kepada seluruh warga sekolah tentang proses dan perang kemerdekaan yang harus diperjuangkan dengan mengorbankan harta, benda dan nyawa." Jelasnya.
Eka menambahkan, kerelaan berkorban ini yang diharapkan dapat dilanjutkan oleh seluruh pelajara SMK Negeri 1 Plupuh sehingga tumbuh kesadaran untuk mendahulukan kepentingan negara dan bangsa diatas kepentingan pribadi serta golongan.
Selanjutnya, pria yang akrab dipanggil Sella tersebut berpesan kepada para peserta didik agar kegiatan ini bisa memantik kecintaan kepada tanah air dan jiwa nasionalisme.
Kami juga berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan bentuk kegiatan yang berbeda sehingga dapat memupuk jiwa nasionalisme dan kebangsaan seluruh warga sekolah.
Dalam rangkaian kegiatan memeriahkan peringatan HUT ke 78 RI juga dilaksanakan beberapa event disekolah antara lain lomba kreasi seni dan kompetensi yang dilaksanakan pada Rabu (16/8) serta lomba pembuatan tumpeng nusantara yang dilaksanakan pada Jum’at (18/8).
Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan sebagai wujud kecintaan seluruh warga sekolah terhadap NKRI.
Acara tersebut berlangsung meriah namun tetap berjalan khidmat. Peserta didik merasa senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hal tersebut diungkapkan Amin Nur Hidayah yang merupakan ketua OSIS. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik karena dapat membangkitkan semangat dan sikap cinta tanah air siswa-siswi SMK N 1 Plupuh.
"Ditambah lagi, dengan penanaman bendera di Monumen Tentara Pelajar Sidokerto, SMK N 1 Plupuh lebih dikenal lagi di masyarakat," imbuhnya.
Menjelang sore, acara berakhir. Seribu bendera telah ditancapkan, dan kegiatan diakhiri dengan do'a bersama.
(Wd)