SOLO, solotrust.com - Studio Taksu kembali akan menyuguhkan sebuah karya teater tari berjudul Magic of Woman karya Djarot B Darsono di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Jumat (08/09/2023).
Magic of Woman merupakan garapan teater tari terinspirasi dari catatan pinggir Goenawan Mohammad berjudul “Perempuan”. Garapan teater tari ini merupakan refleksi dari pemahaman pengkarya secara personal terhadap Catatan Pinggir.
Menurut interpretasi pengkarya, Catatan Pinggir berjudul Perempuan tidak berkehendak mencoba mempermasalahkan persoalan gender. Selain itu juga tidak mencoba mempermasalahkan mana yang lebih dahulu mengada (laki laki-perempuan).
Tidak pula mencoba mempermasalahkan kehidupan perempuan di ruang bersifat religius dan sosial, namun lebih pada kunstruksi cara berpikir, kacamata melihat dua hal berbeda, di dalam berinteraksi, hubungan seseorang yang tiba tiba dibedakan oleh jenis kelamin, bersifat vertikal dan horisontal (religius dan sosial).
Magic of Woman merupakan garapan teater tari mencoba mempertanyakan kembali keberadaan perempuan di ruang dinamis untuk berkembang. Dengan kesadaran perempuan adalah mahkluk personal berwujud tubuh, mempunyai perasaan, dan otak.
Karena itu, dia mengada tidak hanya untuk melaksankan perintah ide, pemikiran, dan pengetahuan, namun juga meraba, melangkah, mencipta, serta mempunyai ambisi dan tujuan.
Dalam perwujutan visual pertunjukannya sebagai medium berekspresi menggunakan kata kata dan gerak. Kata-kata lebih pada memberi penebalan target suasana dan juga membatasi pengembaraan liar imaginasi.
Sementara gerak penari adalah texturing dari para penari untuk meraga dalam bentuk. Dalam hal ini penari (sebagai pribadi, personal) untuk meraga dalam bentuk, seolah olah menjadi seorang pemahat atau pengukir di tubuhnya sendiri, merupakan komponen dari pertunjukan.
Hal tersebut merupakan salah satu aspek kemanusiaan bertransformasi menjadi gerak meraga. Insting kemanusiaan mewujud menjadi gerak merupakan pengalaman dan sejarah perjalanan tubuh (personal).
Repetisi gerak (keseharian atau bukan) dalam pertunjukan menjadi estetika gerak yang mempunyai kualitas. Dalam pengertian pas, “mruwat”, sesuai ide gagasan.
Magic of Woman sebagai pertunjukan teater tari tidak mengabaikan sensasi bentuk, alur pertunjukan untuk menjadi utuh. Sebagai pilihan bentuk dari visual pertunjukannya menggunakan bentuk, alur berorientasi pada pertunjukan populer kontemporer. Kendati semangat dan latar belakang tradisi dari penari tetap dibiarkan melekat sebagai sumber untuk meraga dalam bentuk.
(and_)