KARANGANYAR, solotrust.com - Lomba balap sepeda jalan raya, Jelajah Cycling Series (JCS) 2023 kembali digelar untuk kali kedua di tahun ini oleh Jelajah Sport di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (09/09/2023).
Dalam jumpa pers di Ramada Hotel Colomadu, Jumat (08/09/2023), Ketua Panitia Jelajah Cycling Series (JCS) 2023, Jannes Eudes Wawa, mengungkapkan sebelumnya JCS digelar pada Maret lalu di Minangkabau Sumatra Barat dengan jarak tempuh mencapai 126 kilometer. Ajang ini diikuti 228 pembalap dari 81 komunitas dan klub dengan delapan kategori diperlombakan. Total hadiah Rp512 juta.
Kali ini di Surakarta dengan menempuh jarak 123,5 kilometer diikuti sedikitnya 290 pembalap dari 129 komunitas atau klub sepeda.
"Rute yang akan dilalui nantinya akan dimulai dari Colomadu dan finis di Sakura Hills, Cemoro Kandang, kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar. Rute lomba melewati Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Karanganyar," urainya
JCS kali ini ada sepuluh kategori dilombahkan, yakni Men Elite 19 tahun ke atas, Junior (17-18 tahun), Men Open (19-29 tahun), Men Youth (15-16 tahun), Master A (30-39 tahun), Master B (40-49 tahun), Master C (50-59 tahun), Master D (60 tahun ke atas), Women Elite (19 tahun) dan Women Master (30 tahun ke atas).
"Kategori elit dikhususkan bagi atlet profesional, sedangkan master untuk penggila sepeda balap dan mantan atlet balap sepeda. Para peserta nantinya akan memperebutkan total hadiah senilai Rp616 juta dari sepuluh kategori yang dilombakan tersebut," papar Jannes Eudes Wawa.
Mengenai terpilihnya wilayah Soloraya sebagai lokasi penyelenggaraan, pihaknya mengungkapkan Jelajah Sport menilai di Surakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan Jawa.
"Ada Keraton Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaraan Surakarta sebagai simbol kebudayaan, sekaligus pusat pengembangan seni dan budaya Jawa. Tradisi-tradisi Jawa itu tetap hidup, terjaga, dan lestari," jelas Jannes Eudes Wawa.
Selain itu, Surakarta dan wilayah sekitarnya, seperti Karanganyar, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Kabupaten Boyolali memiliki begitu banyak objek wisata, di antaranya Museum Batik Danar Hadi, kampung batik, pabrik gula Tjolomadu, dan panorama alam serta kesejukan Gunung Lawu.
Menurut Jannes Eudes Wawa, setiap objek wisata selalu memiliki keunikan sehingga menyedot para wisatawan untuk mengunjungi wilayah Soloraya. Wisata dan olahraga selalu memiliki keterkaitan erat.
Panorama alam, tradisi budaya, dan kuliner menjadi magnet besar untuk menarik wisatawan. Salah satu di antaranya melalui ajang olahraga seperti lomba balap sepeda.
"Itu sebabnya Surakarta dipilih sebagai tempat penyelenggaraan JCS seri kedua tahun 2023 ini sebagai bagian dari memadukan olahraga dan pariwisata. Ini sekaligus sebagai ajang mencari bibit terbaik dalam melahirkan atlet yang kelak mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia," ucap Jannes Eudes Wawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Hari Purnomo, mengutarakan sebagai tuan rumah pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sangat mendukung ajang Jelajah Cycling Series Surakarta. Kegiatan ini sekaligus akan mengenalkan destinasi wisata di Kabupaten Karanganyar, yakni di titik finish atau di kawasan wisata Tawangmangu.
"Pemkab sangat mendukung ajang sepeda jalan raya dengan skala internasional. Harapannya acara serupa bisa digelar sesering mungkin di Kabupaten Karanganyar," kata dia. (joe)
(and_)