SOLO, solotrust.com - Fitri Indriani Suroto atau biasa disapa Pipit merupakan seorang perempuan muda asal Mojosongo, Jebres, Solo. Bukan hanya dikenal sebagai Putri Solo III 2023, namun juga menjadi sosok inspiratif bagi para generasi muda.
Pipit berhasil menempuh perjalanan akademik sangat luar biasa dengan menyelesaikan masa SMA-nya dalam waktu dua tahun melalui program akselerasi. Tak hanya itu, perempuan berhijab ini juga menjadi wisudawan lulus tercepat di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan predikat cumlaude.
Saat diwawancarai solotrust.com baru-baru ini, Pipit sekilas berbagi cerita tentang bagaimana perjalanan hidupnya penuh lika-liku tantangan saat menempuh dunia pendidikannya. Ia menjadikan tantangan itu sebagai kesempatan untuk dapat berkembang dan melangkah lebih jauh dari sebelumnya.
Pipit jua seorang mahasiswa yang aktif dalam ajang Putra-Putri Solo. Ia memiliki tujuan serta tekad sangat kuat untuk memberikan dampak positif bagi kota di mana dirinya dibesarkan selama ini.
“Ya karena besar dan tumbuh di Kota Solo, khususnya diriku sendiri dekat dengan Kota Solo,” ungkap Pipit.
Rasa cinta dan kedekatan ini mendorongnya untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Aku ingin apa yang aku miliki dapat bermanfaat untuk orang banyak, khususnya di Kota Solo,” tambahnya.
Sebagai bagian dari ajang Putra-Putri Solo, Pipit terlibat dalam proyek "Kasih PPS Bergerak Harmoni" kepanjangannya Gerakan Aksi Inklusif dalam Harmoni bersama Putra Putri Solo 2023, berfokus pada empat bidang budaya. Proyek ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi Kota Solo melalui berbagai program edukasi dan kolaborasi.
“Harapannya dari program-program tersebut kita dapat berdampak untuk Kota Solo,” jelas Pipit penuh harapan.
Menjadi Putri Solo III 2023 membuatnya fokus pada proyek di bidang edukasi. Dalam proyek tersebut, Pipit bertekad menjadikan Solo sebagai kota ramah bagi semua kalangan, termasuk difabel, anak-anak, dan kalangan lanjut usia (Lansia).
Salah satu langkah konkret diambil Pipit adalah melakukan roadshow ke beberapa SMP untuk mengedukasi pentingnya inklusivitas.
“Kami roadshow di beberapa SMP, menyosialisasikan pentingnya edukasi inklusivitas dan juga ada praktik bahasa isyarat,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, mereka berkolaborasi dengan Pusbisindo Jawa Tengah untuk memberikan pelatihan bahasa isyarat kepada siswa.
Di akhir perbincangan dengan solotrust.com, Pipit menyampaikan pesan sangat berarti bagi generasi muda.
“Kenalilah dirimu dan tahu apa yang akan kamu tuju, kejarlah selagi itu positif dan bermanfaat untuk orang lain,” pesan dia.
Kisah hidup Pipit menjadi bukti keberhasilan tak akan datang dengan mudah, namun dengan adanya keberanian mengambil risiko disertai tekad yang ada akan menumbuhkan semangat pantang menyerah dan segala rintangan dapat dilewati.
Ia merupakan contoh nyata dari generasi muda yang tak hanya memiliki mimpi besar, namun juga seorang yang bekerja keras untuk dapat mewujudkan impiannya.
*) Reporter: Rimadhiana
(and_)
