Pend & Budaya

Teater Sirat Gelar Pentas Perdana Sayang Ada Orang Lain di UIN RMS Surakarta

Pend & Budaya

13 September 2023 15:05 WIB

Teater Sirat Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RMS) Surakarta menggelar pementasan berjudul Sayang Ada Orang Lain di kampus setempat, Selasa (12/09/2023) malam. (Foto: Dok. solotrust.com/Lativa)

SOLO, solotrust.com - Teater Sirat Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RMS) Surakarta menggelar pementasan berjudul Sayang Ada Orang Lain di kampus setempat, Selasa (12/09/2023) malam.

Teater ini disutradarai Muhammad Fuad Syarifuddin. Ia mengatakan pementasan ini merupakan gelaran perdana, mengusung tema realis. Tema ini sengaja diangkat lantaran sesuai dengan kehidupan saat ini.



Pentas teater ini berfokus pada hubungan sebuah keluarga, dalam hal ini pasangan suami dan istri. Mereka mempunyai cinta suci, namun di tengah keharmonisannya muncul persoalan rumah tangga.

Pasangan suami dan istri itu tak bisa menyikapi badai rumah tangga yang sedang dihadapi. Singkat cerita, sang istri ingin menutupi persoalan ekonomi keluarga dengan cara menjual harga dirinya. Persoalan makin bertambah rumit manakala salah satu tetangga mengetahui permasalahan keluarga tersebut dan melapor kepada suami sang wanita.


Teater Sirat sukses membuat penonton tertawa, sedih, dan menangis lantaran banyak sekali peran ditampilkan di sini, mulai dari permasalahan keluarga, ulah penjual sayur, ditambah ulah dari ustaz Salim yang sangat kocak.

Akting para pemeran berhasil memukau para penonton. Mereka benar-benar menjiwai setiap tokoh dimainkan, ddidukung kostum pementasan yang sesuai dengan alur cerita.

"Acara ini tak sukses jika tidak dibersamai kru dan para talent. Acara ini sangat memuaskan penonton. Di balik ini semua, para talent first team tampil di depan penonton, mereka baru saja masuk dalam lingkup Teater Sirat beberapa waktu lalu," kata Muhammad Fuad Syarifuddin.

Adapun pesan yang dapat diambil dari pentas teater ini, lanjut Muhammad Fuad Syarifuddin, setiap orang harus bijak menyikapi permasalahan.

"Kita harus tahu antara berita yang riil atau fiktif. Jadi bisa disimpulkan bahwa tidak semua orang bisa menyikapi semua hal dengan kepala dingin, ada juga yang hanya menyikapi dengan mentah tanpa ditelaah terlebih dahulu," katanya.

*) Reporter: Lativa/Salsabila

(and_)