SOLO, solotrust.com - Kumaratih Kumaratungga Dewi menjadi sosok mahasiswi inspiratif yang menempuh kuliah di Universitas Duta Bangsa (UDB) Solo. Ia berhasil dinyatakan lulus dari jurusan S-1 Teknik Industri dengan predikat cumlaude.
Kumaratih Kumaratungga Dewi berasal dari Bangka Belitung. Ia pindah ke Riau bersama kedua orangtuanya.
Saat diwawancarai solotrust.com di sela prosesi wisuda pascasarjana, sarjana, dan diploma Universitas Duta Bangsa di salah satu hotel bintang Kota Solo, Rabu (04/10/2023), mahasiswi angkatan pertama Teknik Industri 2019 ini mengaku awalnya mendapatkan informasi kampus dari pihak kepala sekolah bahwa terdapat beasiswa jalur prestasi di UDB.
Kumaratih awalnya tidak tahu kalau terdapat universitas lain di Kota Solo. Impiannya ingin menempati kampus yang ada di Yogyakarta, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) atau Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Namun, ia tetap memilih UDB sesuai arahan kepala sekolah.
Kumaratih bilang, awalnya ia terkejut dengan kesederhanaan bangunan kampus UDB yang ada di kawasan Jalan Bhayangkara Solo. Namun seiring berjalannya waktu, fakultasnya semakin berkembang dan ia ikut andil dalam menaikkan akreditasi.
Di UDB, mahasiswi kelahiran 2001 ini mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain itu, Kumaratih berharap untuk para mahasiswa, khususnya yang menempuh studi di UDB agar lulus tepat waktu, menjadi mahasiswa berprestasi dengan cara belajar sunguh-sungguh.
Mahasiswi peraih IPK 4,00 ini juga berpesan agar adik-adik tingkatnya memanfaatkan fasilitas kampus sebaik-baiknya dan mengembangkan potensi diri di UDB maupun di luar universitas.
"Satu yang saya ingat dari pidato pak rektor. Mahasiswa itu jangan besar karena kampus, tapi kampus itu harus besar karena mahasiswa," ujar Kumaratih.
Ia yakin potensi dimiliki UDB akan lebih baik lagi dan bisa jadi melebihi kampus lainnya yang juga berada di Solo.
"Saya yakin mahasiswa-mahasiswa di UDB itu memiliki potensinya masing-masing, meskipun belum diketahui karena segala sesuatu itu kan butuh proses dan segala proses itu butuh perjuangan," tukas Kumaratih menandaskan.
*) Reporter: Meisy Syifa Wasilatu Sholihah
(and_)