SOLO, solotrust.com – Rencana pembangunan Masjid Taman Sriwedari Surakarta (MTSS) yang akan dimulai awal April ini dipastikan molor. Hal ini disebabkan lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta masih melakukan sinkronisasi desain dan biaya dengan PT Wijaya Karya (Wika) selaku kontraktor pelaksana.
Ketua Tim Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari sekaligus Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengatakan, PT Wika telah menyerahkan desain teknis kepada Pemkot pekan lalu.
Namun desain yang disodorkan sedikit mengalami perubahan dari rencana awal. Akibatnya hingga kini panitia belum dapat memberi kepastian kapan pembangunan itu dimulai.
“Minggu lalu Wika ke sini. Ada perbedaan, yakni dalam hal peningkatan kualitas bahan yang digunakan. Kami juga masih menunggu hasil hitungan akhir kebutuhan anggarannya berapa,” kata Purnomo sapaan akrab Wawali, Selasa (3/4/2018).
Baca juga : Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Dimulai Hari Ini
PT Wika, lanjut dia, merasa khawatir jika perbedaan kualitas itu akan mempengaruhi anggaran. Setelah melakukan penghitungan, PT Wika menyodorkan harga yang lebih tinggi dibanding spesifikasi sebelumnya.
Purnomo menyebut, PT Wika memerlukan anggaran Rp180 miliar untuk pembangunan MTSS. Artinya, kebutuhan anggaran naik Rp20 milliar dari kebutuhan awal Rp160 miliar.
Baca juga : Masyarakat Usulkan Dua Menara Utama di Masjid Sriwedari, Ini Tanggapan Panitia Pembangunan
“Rp180 miliar itu nanti belum termasuk menara besar. Jadi itu baru bangunan masjid tanpa menara. Untuk menara akan dikonsultasikan selanjutnya,” katanya. (vin)
(way)