KARANGANYAR, solotrust.com - Geliat desa wisata di Kabupaten Karanganyar berkembang begitu pesat, seperti halnya pemerintah Desa (Pemdes) Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono. Mereka melalui badan usaha milik desa (BumDes) sukses membangun Agrowisata dan Waterpark Telaga Kusuma.
Kali ini BumDes Tunggulrejo telah menyulap kawasan hutan purba yang tak tersentuh puluhan tahun menjadi wisata alam sumber padas Jungle Park. Dua bulan sudah, pemdes setempat memoles kawasan alam untuk dijadikan wisata edukasi alam.
Kades Tunggulrejo, Parno Karyo Sumarto, mengungkapkan pembangunan kawasan wisata alam sumber padas Jungle Park terus dikerjakan. Objek wisata ini ditargetkan rampung dibangun pada 25 Oktober.dan akan diluncurkan 18 November 2023 mendatang, bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Karanganyar
"Hutan alam ini sudah puluhan tahun tidak tersentuh, padahal punya potensi alam sangat indah karena ada mata air di bawah pohon yang sudah berumur ratusan tahun," ungkapnya.
Mengusung konsep wisata alam, Parno Karyo Sumarto ingin mengajak pengunjung Jungle Park mengenal keragaman hayati, reboisasi, dan konservasi alam di sana. Wisata ini akan memberikan edukasi bagaimana menjaga ekosistem alam.
Di dalam Jungle Park nanti pengunjung akan melihat eksotisme pepohonan rindang berusia ratusan tahun. Di sana juga ada mata air bernama Mberpadas yang tak pernah kering, sekali pun musim kemarau panjang..
"Di dalam Jungle Park banyak sekali jenis tanaman, di antaranya pohon preh, beringin, gayam, dan kedoya yang umurnya lebih dari seratus tahun. Bentuk serta akar tanaman ini cukup indah dan estetik untuk berswafoto," papar Parno Karyo Sumarto.
Adapun untuk menuju lokasi ini, pengunjung harus menuruni jembatan sesek dibangun sepanjang lebih kurang 200 meter. Pembenahan kawasan terus dilakukan. Parno Karyo Sumarto menargetkan mBerpadas Jungle Park bisa dibuka untuk umum saat hari jadi Kabupaten Karanganyar pada 18 November 2023.
Objek wisata ini direncanakan satu paket dengan Agrowisata dan Waterpark Telaga Kusuma. Sementara untuk harga tiketnya sendiri saat ini belum ditetapkan. Pengelolaan objek wisata tersebut ditangani langsung BumDes Karya Usaha Bersama Tunggulrejo.
Selain mBerpadas Jungle Park, BumDes juga tengah membangun Tunggulrejo Eco and Edupark di atas tanah kas desa seluas 3.600 meter persegi. Di wisata ini, pengunjung akan diajak mengetahui bagaimana mengolah sampah hingga menjadi barang bermanfaat dan pupuk kompos organik.
"Intinya nanti disitu berisi pembelajaran pelestarian alam, pemanfaatan sampah, dan edukasi pendidikan," jelas Parno Karyo Sumarto
Dalam edupark nanti konsepnya akan ada miniatur alat peraga pendidikan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) hingga pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS). (joe)
(and_)