BANDUNG, solotrust.com - KA Feeder KCJB Whoosh sebagai pendukung konektivitas Kereta Cepat Whoosh telah melayani sebanyak 30.532 pelanggan sejak dioperasikan secara resmi pada 3 Oktober 2023.
Adapun rinciannya, sebanyak 5082 pelanggan keberangkatan Stasiun Bandung dan 5.819 pelanggan keberangkatan Stasiun Padalarang pada periode 3 hingga 16 Oktober 2023.
Sementara pada periode 18 hingga 22 Oktober 2023 atau mulai beroperasi secara komersial per 18 Oktober 2023, rinciannya adalah sebanyak 7576 pelanggan keberangkatan Stasiun Bandung, dan 12.055 pelanggan keberangkatan Stasiun Padalarang dengan total mengangkut 19.631 pelanggan.
Manajer Humas Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono, mengatakan saat ini jumlah perjalanan disiapkan sebanyak 14 pada Senin hingga Kamis. Sementara pada Jumat, Sabtu, dan Minggu perjalanan KA Feeder KCJB Whoosh mengalami penyesuaian dengan beberapa jadwal tambahan.
“Dengan tingkat rata-rata ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan KA Feeder KCJB Whoosh ini mencapai 95 persen, kami berharap KA Feeder ini bisa menjadi andalan masyarakat untuk menuju stasiun Kereta Cepat Whoosh Padalarang karena keunggulannya yang cepat, bebas kemacetan serta tepat waktu,” harap dia, dilansir dari laman resmi PT Kereta Api Indonesia, kai.go.id, Selasa (24/10/2023).
Terlepas dari itu, Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas gangguan operasional dua rangkaian KA Feeder KCJB Whoosh pada Kamis (19/10/2023) lalu. Mahendro Trang Bawono mengungkapkan kedua trainset KA Feeder yang mengalami gangguan itu, bermasalah pada sistem pembakaran mesin. Namun, keduanya saat ini sudah selesai diperbaiki dan dapat dioperasikan kembali.
Saat ini pihak manajemen kereta api sudah menyiapkan langkah antisipasi agar kejadian serupa tak terulang kembali, salah satunya adalah dengan lebih mengintensifkan perawatan berkala KA Feeder, sehingga diharapkan dapat meminimalisasi gangguan.
Selanjutnya, Daop 2 Bandung juga menambah sejumlah perjalanan KA Feeder khusus pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu sehingga bisa menjadi alternatif masyarakat untuk menggunakan KA Feeder, sekaligus sebagai bentuk antisipatif jika terjadi gangguan di lapangan.
(and_)
