SOLO, solotrust.com - Suasana hangat memenuhi garasi Bus Mata Trans Solo ketika puluhan siswa sekolah dasar (SD) Muhammadiyah 1 Surakarta berkumpul untuk mengikuti kegiatan “Bus to School” yang diadakan PO Mata Trans Solo, Selasa (07/11/2023).
Acara ini diinisiasi Direktur PO Mata Trans (Jakarta, Yogyakarta dan Solo), Setiyo Joko Santosa. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pelajar tentang cara aman dan nyaman ketika berkendara menggunakan bus pariwisata.
Edukasi ini dilakukan sebagai respons atas tingginya angka korban kecelakaan, termasuk pada bus pariwisata. Setiyo Joko Santosa sebagai salah satu direktur perusahaan otobus (PO) di Indonesia mengatakan, sebagai pemilik PO sudah sepatutnya melibatkan diri untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), korban kecelakaan angkutan jalan di Indonesia mencapai 204.447 orang sepanjang 2022. Jumlah ini naik hingga 33 persen (year-on year/yoy), dibandingkan korban pada 2021 mencapai 153.732 orang.
Salah satu situasi menyebabkan terjadinya kecelakaan adalah ketika masyarakat melakukan perjalanan wisata. Kecelakaan pada bus pariwisata disebabkan kondisi jalan lebih ekstrem dibandingkan dengan perjalanan bus AKAP.
Saat pelatihan dimulai, anak-anak terlibat dalam serangkaian kegiatan edukatif mengenai teori keselamatan berkendara. Mereka mendapatkan pemahaman tentang penggunaan sabuk pengaman, perilaku sopan di dalam bus, dan pentingnya tidak mengganggu pengemudi.
Salah satu momen paling dinanti peserta adalah kunjungan ke garasi PO Mata Trans. Mereka dengan penuh semangat melihat dan memahami cara operasional perusahaan bus pariwisata dan mendapatkan pengetahuan terkait bagian-bagian penting dalam bus, seperti kursi nyaman, pintu darurat, dan fasilitas lain yang memastikan kenyamanan serta keselamatan penumpang.
Ketua pelaksana kegiatan, Wisnu Budhi Prasetya, menjelaskan perusahaan telah lama menjunjung tinggi komitmen untuk meningkatkan kesadaran atas keselamatan dalam perjalanan wisata dan transportasi, terutama pada generasi muda.
"Kegiatan ini adalah langkah kami untuk menciptakan iklim pariwisata yang ramah anak,” ungkapnya dalam siaran pers diterima solotrust.com.
(and_)
